Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu secara fisik telah rampung, namun untuk peresmiannya perlu dilakukan kordinasi dengan pihak lain seperti imigrasi, bea cukai dan balai karantina dan lainnya yang dikoordinir oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
"Bapak Presiden tidak ingin yang diresmikan hanya bangunan saja namun harus sudah operasional. Seperti PLBN Nangga Badau dan Aruk di Kalimantan sudah rampung namun masih menunggu koneksi fiber optiknya." Jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelum acara peninjauan oleh Presiden RI Joko Widodo di PLBN Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (28/12). Sebelum Presiden Jokowi pada pagi harinya meresmikan PLBN Motaain di Kabupaten Belu, NTT.
Menteri Basuki mengatakan anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan 7 PLBN sebesar Rp 973 miliar. Ketujuh PLBN tersebut yakni PLBN Entikong yang minggu lalu diresemikan, PLBN Nangga Badau dan Aruk, ketiganya di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia.
PLBN Motaain, Motamasin dan Wini di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste dan PLBN Skouw di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini.
Pembangunan PLBN, tambah Menteri Basuki dilakukan sebagai negara besar, Indonesia harus mengelola perbatasan dengan baik. "PLBN tidak hanya pos perbatasan, tapi dibalik itu kita ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi di perbatasan,"katanya.
Kementerian PUPR sendiri akan melanjutkan pengembangan kawasan perbatasan setelah selesainya bangunan PLBN yang disebut sebagai tahap I. Untuk tahap II akan dibangun mess pegawai, asrama, pasar yang dimulai Desember 2016 dan akan selesai tahun 2017.
"Kita akan bangun pasar di 7 PLBN tujuannya untuk menciptakan kegiatan ekonomi diperbatasan sehingga penduduk dari negara seberang juga bisa membeli barang dari negara kita" jelasnya.
Menteri Basuki juga menyampaikan infrastruktur PUPR lain yang dibangun di daerah perbatasan seperti Bendungan Rotiklot yang dekat perbatasan, pembangunan rumah khusus bagi masyarakat sekitar dan ex. pengungsi Timor Timur dan jalan perbatasan. Untuk jalan perbatasan dari Wini hingga Motamasin sepanjang 176 km, tahun ini sudah selesai sepanjang 85 km, tahun lalu sepanjang 45 km dan tahun ini ditargetkan selesai.
Baca Juga: Di NTT Juga Tengah Dibangun PLBN Motamasin dan PLBN Wini
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai