Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar didampingi tenaga ahli Kementerian ESDM, Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta Direktur Panas Bumi, melakukan kunjungan ke area panas bumi Kamojang pada hari Sabtu (7/1/2017), di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dalam kunjungan ke area panas bumi yang pertama kali dikembangkan di Indonesia tersebut, Arcandra disambut oleh Direktur Operasional PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Ali Mudakir.
Pada kesempatan tersebut, Arcandra menyoroti konsumsi listrik di Indonesia yang masih tergolong rendah, yaitu sekitar 900 kWh per kapita. Padahal, konsumsi listrik per kapita merupakan salah satu indikator yang menunjukkan produktivitas. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila konsumsi listrik mencapai sekitar 4.000 kWh per kapita.
Usaha peningkatan konsumsi listrik ini tentunya perlu didukung dengan suplai yang memadai. Arcandra menyatakan, melihat kondisi penurunan cadangan energi yang bersumber dari bahan bakar fosil, pengembangan energi terbarukan bukan lagi menjadi suatu alternatif, melainkan sebuah keharusan.
Sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN), untuk mencapai target bauran energi terbarukan tahun 2025 sebesar 23%, Arcandra menyampaikan akan mendorong pengembangan semua potensi energi terbarukan di Indonesia. “Namun, dalam pengembangan energi terbarukan, setiap negara melihat apa yang dinamakan kearifan lokal,” tutur Arcandra dalam keterangan tertulis, Selasa (10/1/2017).
Arcandra mencontohkan, negara di Eropa Barat seperti Denmark dan Belanda yang memiliki potensi energi angin yang besar, memfokuskan pengembangan energi terbarukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), sedangkan Jepang berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
“Bagaimana dengan renewable energy di Indonesia?” lanjut Arcandra. “Panas Bumi adalah kearifan lokal kita. Karena tidak semua negara punya panas bumi. Karena itu pengembangan potensi panas bumi perlu kita dorong secepatnya,” tutupnya.
Pada kunjungan ini, selain mengunjungi area operasi dan pembangkitan PLTP Kamojang Unit IV dan V, Arcandra menyempatkan berkunjung ke beberapa lokasi antara lain fasilitas produksi sumur Kamojang 51 dan 56, Geothermal Information Center (GIC) yang merupakan sarana edukasi panas bumi bagi masyarakat dan pengunjung PLTP Kamojang, Pusat Konservasi Elang yang merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PGE, manifestasi panas bumi kawah Kamojang, serta sumur eksplorasi Kamojang 3 yang dibor pada tahun 1924 oleh pemerintahan kolonial Belanda dan hingga saat ini masih terus mengeluarkan uap panas bumi.
Sejak dilakukan pengeboran pertama pada tahun 1924, pengembangan area Kamojang sempat terhenti. Pengembangan baru dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1971 hingga 1979 yang berhasil mengembangkan pilot project berupa monoblok berkapasitas 0,25 MW yang merupakan PLTP pertama di Indonesia. Pengembangan area Kamojang terus dilakukan hingga saat ini dengan pengembangan PLTP Kamojang Unit I s.d. V yang mencapai kapasitas 235 MW.
Selain mengembangkan area Kamojang, PGE telah aktif mengembangkan panas bumi di Indonesia melalui pengembangan beberapa PLTP di Indonesia antara lain PLTP Lahendong Unit I s.d. VI yang telah memproduksi listrik 120 MW, PLTP Ulubelu Unit I s.d. III yang memproduksi 165 MW dan PLTP Sibayak yang memproduksi 12 MW, sehingga total pengembangan panas bumi oleh PGE saat ini mencapai 532 MW. Untuk kedepannya, PGE menargetkan untuk mencapai kapasitas pengembangan sebesar 2742 MW pada tahun 2030.
Baca Juga: Arcandra Bantah Cadangan Migas Indonesia Segera Habis
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto