Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani berpendapat, kebijakan Presiden Donald Trump yang mengeluarkan Amerika Serikat dari Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP), menguntungkan posisi Indonesia dari segi manufaktur.
"Dengan tidak adanya TPP, posisi Indonesia lebih bagus dari segi manufaktur karena tidak mendapatkan saingan dari Vietnam," kata Rosan.
Pengesampingan TPP oleh AS, kata dia, merupakan peluang bagi ASEAN untuk kemudian memperkuat perdagangan bebas negara-negara anggotanya yang resprositasnya masih rendah.
"Jangan sampai ada 'Brexit' di ASEAN karena aliansinya berbeda-beda, misalnya Kamboja yang bersekutu ke China. Kita tidak pernah terpikir negara-negara ASEAN akan selalu bersatu, tidak tertutup kemungkinan kita bisa pecah," ucap Rosan.
Menurut dia, salah satu langkah yang dapat diambil untuk mempertahankan kohesivitas ASEAN adalah melalui perdagangan dan investasi.
Sebelumnya, Donald Trump secara resmi menarik keikutsertaan negaranya dalam TPP, Senin (23/1) waktu setempat. Langkah tersebut dinilai menjauhkan AS dari sekutu-sekutunya di Asia ketika di saat bersamaan pengaruh Tiongkok semakin meningkat di kawasan tersebut.
Memenuhi janji kampanyenya untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam TPP, Trump menandatangani keputusan presiden atau "executive order" di Ruang Oval yang menyatakan menarik keluar AS dari pakta perdagangan yang beranggotakan 12 negara itu.
Menurut Rosan, Trump tidak akan sepenuhnya menjalankan janji-janji kampanyenya. Namun, Trump dipastikan akan menentang perdagangan bebas yang merugikan AS. Dia memandang, negara-negara Eropa akan kemungkinan akan mengikuti jejak Trump adalah Italia dan Prancis.
"Bagi Trump yang konsisten adalah menantang perdagangan bebas dan juga akan meninjau NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara), tentu itu berdampak pada banyak negara. Untuk bilateral, AS masih terbuka karena kalau (perdagangan) multilateral dinilai banyak merugikan AS," ucap Rosan. [Antara]
Baca Juga: Bonie Hargens: Sepuluh Tahun Pak SBY Membuang Sampah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah