Hingga berakhirnya batas waktu yang diberikan pemerintah, masih banyak Perusahaan Otobus (PO) Bus yg masih belum mau masuk ke Terminal Pulogebang. Hal ini diketahui saat Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Elly Sinaga, dan Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, melakukan kunjungan mendadak ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu (29/1/2017).
"Masih ada beberapa PO-PO Bus yang belum masuk ke Terminal Pulogebang ini. Tadi sebelum kesini saya melalui Pulogadung dan saya catat ada 2 (dua) PO Bus yang masih ada di sana," kata Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan akan memberikan waktu lagi kepada PO-PO Bus agar bisa pindah ke terminal Pulogebang. "Jadi kita akan kasih waktu satu minggu lagi agar PO-PO bus yang belum pindah bisa pindah ke terminal Pulogebang, namun saya minta nanti setelah satu minggu tidak ada lagi toleransi. Jika masih ada yang melanggar langsung kita bekukan saja ijin usaha PO Bus nya. Kita sudah toleran kepada mereka dengan memberi waktu tambahan, mereka juga harus menghargai kita," ujar Budi.
Budi meminta agar terminal-terminal bayangan yang ada di DKI Jakarta tidak memberangkatkan lagi bus-bus AKAP. "Saya minta petugas di lapangan untuk standby dan menutup loket-loket penjualan tiket bus AKAP yang masih ada di terminal bayangan. Jadi mereka tidak boleh menjual tiket dan memberangkatkan bus-bus AKAP dari terminal bayangan," lanjut Budi.
Untuk memudahkan masyarakat, Budi juga menekankan angkutan feeder yang tersedia di Pulogebang.
"Angkutan feeder atau pengumpan harus menjadi perhatian kita. Jangan kita minta penumpang untuk naik dan turun dari Pulogebang namun tidak disediakan kendaraan yang mengangkut mereka dr lokasi asal mereka," kata Budi lebih lanjut. "Feeder ini harus tersedia dari subuh hingga malam. Karena waktu-waktu kedatangan penumpang arah Timur itu biasanya subuh pagi dan malam hari. Ini yang menjadi keluhan masyarakat dan harus kita perhatikan jika ingin menarik minat masyarakat. Jika masyarakat sdh tertarik maka jumlah PO Bus yang pindah ke Pulogebang tentu otomatis akan banyak. Yang sekarang hanya 70 PO Bus bagi saya bukan merupakan prestasi."
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, pada saat soft launching pada 28 Des 2016 lalu ada 50 PO Bus yang sdh bergabung di terminal Pulogebang dan hr ini sdh ada 70 PO dr 120 PO dan sejak soft opening tgl 28 Des 2016 hingga 28 Januari 2017 sdh 135rb penumpang yg tiba dan berangkat dari Terminal Pulogebang.
Baca Juga: Tahun Lalu, Pendapatan Angkasa Pura II Rp4,03 Triliun
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar