Suara.com - Salah satu anggota Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha mengaku, kaget ketika mendengar kabar Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Ahmad Bambang belum lama ini dicopot dari jabatannya.
"Saya ketika dengar itu kaget karena tidak ada angin atau hujan kenapa tiba-tiba dicopot," kata Satya saat berbincang dengan Suara.com, Senin (6/2/2017).
Satya menilai, kinerja Dwi sudah sangat baik mengelola Pertamina. Menurutnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sukses mencetak laba sekitar 2,5 miliar dolar AS atau Rp 40 triliun. Nilai ini mengalahkan keuntungan Petronas yang hanya mencapai 1,6 miliar dolar AS.
"Nah di tengah kinerja yang sangat baik begitu, lalu dicopot. Padahal pencapaian laba itu mencetak sejarah baru. Ada apa ini?" katanya.
Satya menjelaskan, seharusnya, jika ada masalah antara Dirut dan Wadirut Pertamina, hal tersebut menjadi tanggungjawab dewan komisaris jika ada dualisme kepemimpinan yang berujung pencopotan.
"Harusnya dewan komisaris meredam konflik itu. Soalnya kinerja korporasi sedang bagus, harus diatasi jika memang ada konflik," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya