Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Minggu (5/2/2017). Budi mengaku kedatangannya tersebut atas arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan proyek-proyek nasional.
Setiba di Bandara Tjilik Riwut Menhub bersama Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memimpin rapat unsur pemerintah provinsi Kalimantan Tengah dan Unit Kerja Kementerian Perhubungan di Kalimantan Tengah. Setelah rapat, didampingi Gubernur Kalteng, Budi Karya Sumadi memberi penjelasan kepada media terkait perkembangan proyek-proyek strategis transportasi di Kalimantan Tengah.
"Ada pembicaraan yang harus dibahas, karena antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus matching, antara udara, laut dan kereta api", jelas Budi.
Bandara Tjilik Riwut merupakan Bandara kelas I yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara, Kementerian Perhubungan. Dari sisi darat, bandara ini memiliki terminal penumpang dengan luas 5.734 m2. Sedangkan dari sisi udara, bandara ini dilengkapi runway dengan luas 2.500 m x 45 m yang dapat didarati oleh pesawat jenis Boeing 737–900 ER.
Saat ini proyek yang sedang berlangsung adalah pembangunan terminal baru Tjilik Riwut yang ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang sekitar 10-15 persen per tahun.
Sementara itu, terkait dengan proyek Pelabuhan, Budi menjelaskan bahwa ia mendapat rekomendasi dari Pak Gubernur mana pelabuhan yang akan dikembangkan dan mana yang tidak.
"Nanti saya akan diskusi dengan Pak Gubernur, kami akan meniliti kembali bagaimana agar proyek pembangunan ini hadir dan memang berguna untuk masyarakat. Sayang sekali kalau kita sudah bangun, namun tidak dipakai", jelas Budi.
Budi juga menjelaskan proyek pembangunan kereta api yang harus dikaitkan dengan angkutan batubara. "Kalau ngomong kereta api untuk angkutan penumpang, penumpang masih terlalu sedikit, terlalu mahal kita bayar. Nah kalau angkutan batu bara, mereka menghitung daerah mana saja yang akan di-cover sebagai daya dukung", jelas Budi.
Baca Juga: Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor Dimulai Maret 2017
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa pihaknya menginginkan pembangunan kereta api ini berlangsung cepat. Ada satu perusahaan Rusia yang sudah menghadap dia dan Pak Gubernur. Perusahaan tersebut menawarkan pembangunan ke arah Kalimantan Timur. "Saya sedang minta konfirmasi dari Kedutaan apakah hal ini bisa dilaksanakan. Kalau bisa dilaksanakan, kita akan bekerja", tutup Budi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing