Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengapresiasi peluncuran pemberian Bantuan Pangan Non Tunai. Menurutnya, ini adalah sebuah langkah perubahan dan kemajuan yang amat besar dalam penyaluran bantuan sosial kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Jika sebelumnya bantuan sosial diberikan dalam bentuk tunai, saat ini bantuan tersebut langsung diberikan secara non tunai melalui sistem perbankan dan cukup diakses melalui kartu. Kartu yang digunakan adalah satu kartu kombo dengan fitur tabungan dan uang elektronik, yang dinamakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)," kata Agus saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Bantuan Pangan Non Tunai di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).Hadir dalam acara ini, sejumlah pejabat negara seperti Presiden Joko Widodo.
Jika sebelumnya seluruh uang bantuan yang diterima akan langsung dibelanjakan sampai habis, saat ini masyarakat dapat menerima secara utuh, menggunakan secukupnya, dan mulai berlatih untuk menabung serta untuk tidak bersikap konsumtif. Apalagi, menurut Agus, bantuan melalui kartu jauh lebih aman, dibandingkan membawa uang tunai.
Agus memaparkan, setelah keberhasilan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) di 68 Kabupaten/Kota sepanjang tahun 2016 menggunakan KKS, pada hari ini akan dilakukan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai secara nasional yang juga menggunakan KKS.Penyaluran akan dilakukan secara serentak di 44 Kota bagi lebih dari 1,2 juta Keluarga Penerima Manfaat dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
BI menyetujui arahan Presiden Jokowi pada 26 April 2016 bahwa penyaluran bantuan sosial dan subsidi harus dilakukan secara non tunai dan melalui sistem perbankan.
"Kami menyambut baik dan mendukung penuh transformasi Program Beras Miskin (Raskin) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang akan diluncurkan hari ini. Melalui penyediaan bahan pokok oleh BULOG dan penyaluran secara non tunai, diharapkan masyarakat akan mendapatkan bahan pangan yang semakin berkualitas, dalam jumlah yang sesuai, dan dapat dibeli dengan semakin mudah dan terjangkau," jelas mantan Menteri Keuangan tersebut.
Agus juga menegaskan bahwa masyarakat juga akan diberikan edukasi dan sosialisasi intensif mengenai manfaat dari bantuan yang diberikan, termasuk tata cara bertransaksi menggunakan kartu dan penarikan bantuan di agen. Selain itu, masyarakat juga akan diinformasikan bagaimana tata cara pengaduan apabila menemui kesulitan atau hambatan pada saat ingin mengambil bantuan yang diberikan.
Pada saat masyarakat ingin mengambil bantuan yang diberikan, masyarakat juga semakin dimudahkan, karena dapat langsung datang ke e-warong sebagai agen bank-bank HIMBARA yang telah ditunjuk sebagai penyalur bantuan sosial. "Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan, kami di Bank Indonesia terus mendorong kesiapan agen perbankan tersebut dalam melayani masyarakat penerima," tutur Agus.
Sejalan dengan target wilayah penyaluran yang ditetapkan Kementerian Sosial, saat ini telah terdapat 15.878 agen Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Laku Pandai yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah siap menyalurkan Bantuan Pangan.
Baca Juga: Bank Mandiri Siapkan 200 Agen untuk Bantuan Pangan Non Tunai
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Siapkan 200 Agen untuk Bantuan Pangan Non Tunai
-
Jokowi Luncurkan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai di Cibubur
-
Polisi Bakal Tolak Permohonan Penghentian Kasus Ahmad Dhani
-
Jokowi Mulai Lirik Pasar Ekspor Afrika dan Timur Tengah
-
Pantau Harga Pangan, Jokowi Minta Kemendag Kembangkan Aplikasi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya