PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum mengaku siap mengambilalih 10,64 persen divestasi saham PT Freeport Indonesia jika pemerintah memberikan instruksi.
"Kita itu siap terus," kata Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto sesuai pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (27/2/2017).
Menurut dia, perusahaan pertambangan dalam negeri di Tanah Air memiliki pengalaman mumpuni dalam bidang operasional dan pengolahan.
Sehingga jika mendapat instruksi untuk mengelola aset Freeport, perusahaan dalam negeri yang nantinya tergabung dalam holding BUMN pertambangan akan mampu melakukannya.
"Dari sisi operasional, kita dalam negeri punya pengalaman banyak. 'Underground' (bawah tanah) Aneka Tambang punya pengalaman, lalu proses pengolahan, hidrometalurgi kita punya pengalaman di sana," katanya.
Ada pun terkait kesiapan perusahaan-perusahaan BUMN pertambangan untuk mengambilalih saham Freeport, Winardi mengatakan harus dilihat dari semua kompetensi yang ada.
"Yang jelas, ini bukan hal yang sulit bagi kita. Kita punya pengalaman di 'underground mining' (pertambangan bawah tanah), hidrometalurgi, smelter, jadi enggak ada yang aneh," tambahnya.
Winardi juga menambahkan secara finansial, perusahaan tambang nasional di bawah rencana holding itu mengaku tidak menemui kesulitan.
Namun, ia mengaku masih menunggu penugasan pemerintah untuk aksi pengambilalihan divestasi saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
Baca Juga: Menurut Luhut, Ada Banyak Opsi untuk Beli Saham Freeport
"Selama proyeknya 'feasible' (layak), enggak ada masalah. Berapa besar pun enggak ada masalah," ujarnya.
Sementara pendanaan dengan sumber penyertaan modal negara (PMN), menurut dia, sebisa mungkin akan dihindari.
Winardi mengaku menyerahkan keputusan pembelian divestasi saham kepada pemerintah sebagai pemegang saham.
"Kita lihat evaluasinya. Semua kan harus dikaji. Kalau kami tergantung bagaimana pemegang saham. Kita siapkan opsi-opsi yang mungkin ada," pungkasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Menko Luhut mengaku pertemuan dengan Inalum terkait struktur perusahaan jika mereka menjadi perusahaan holding.
"Inalum tadi mereka paparan ke saya soal struktur mereka kalau jadi 'holding company'," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan
-
Perusahaan Italia Temukan Gas Cadangan Besar di Kaltim, Indonesia Punya Hak Kecil?
-
Ditutup Terpuruk di Rabu Sore, Rupiah Diprediksi Terus Melemah Terhadap Dolar AS