Dalam lima tahun terakhir, Bank QNB Indonesia telah berhasil membukukan pertumbuhan asset rata-rata sebesar 61 persen atau bertumbuh 80,94 persen sejak tahun 2012. Meskipun pada tahun 2016 terjadi penurunan asset sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya namun Bank tetap optimis akan membukukan pertumbuhan asset pada tahun berikutnya.
"Kredit-neto yang diberikan Bank menurun sebesar 15,57 persen dari Rp20,79 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp17,55 triliun pada akhir 2016," kata Azhar Abdul Wahab, Plt Direktur Utama Bank QNB Indonesia, di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan dunia usaha seiring dengan belum terlalu kondusifnya perekonomian global maupun nasional. Pada tahun 2016, Bank mengantisipasi kondisi perekonomian nasional dengan melakukan langkah strategis dengan prinsip kehati-hatian untuk meningkatkan loan loss coverage melalui upaya pembentukan CKPN Kredit menjadi Rp736,73 miliar.
Pada tahun 2016, simpanan dari nasabah mengalami kenaikan sebesar 4,52 persen menjadi Rp19,34 triliun dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp18,51 triliun. "Bank juga berhasil meningkatkan portfolio dana murah terutama tabungan, sehingga rasio CASA meningkat menjadi 12 persen, dibandingkan 11 persen pada tahun 2015," ujar Azhar.
Sebagai dampak dari peningkatan CKPN, pada tahun 2016 Bank membukukan rugi bersih sebesar Rp650,33 miliar. Sedangkan Ekuitas mengalami kenaikan sebesar 43,47 persen menjadi Rp3,48 triliun dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp2,42 triliun. Kenaikan ini terutama berasal dari penambahan modal berupa dana setoran modal sehingga Rasio kecukupan modal (KPPM) tercatat sebesar 16,46 persen di tahun 2016 berada diatas persyaratan minimum modal yang diwajibkan.
Untuk mendukung pertumbuhan usaha dan merealisasikan visi menjadi salah satu Bank papan atas di Indonesia, Bank QNB Indonesia terus melakukan investasi pengembangan infrastruktur, sistem TI maupun investasi pada sumber daya manusia yang dimiliki melalui pelatihan maupun perekrutan tenaga-tenaga handal.
"Bank juga akan mulai merambah bisnis digital banking secara agresif melalui aplikasi DooEt yang sekarang ini sedang maraknya disosialisasikan kepada masyarakat luas Indonesia dengan mengangkat kemudahan bertransaksi yang dapat dilakukan dimana saja," tutup Azhar.
Baca Juga: Bank QNB Indonesia Tambah Modal Disetor Jadi Rp4,25 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan