Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro mengingatkan Bupati Mimika Eltinus Omaleng agar lebih bertindak arif dan bijaksana dalam menilai keberadaan dan sumbangsih PT Freeport Indonesia kepada masyarakat lokal di wilayah itu.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang di Timika, Papua, Jumat (10/3/2017) mengatakan beberapa pernyataan yang dilontarkan Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Jakarta baru-baru ini dinilai kurang pantas.
"Pak Eltinus Omaleng sebagai orang tua di daerah Mimika seharusnya jangan asal bicara," ucapnya.
Dalam situasi seperti sekarang ini, Pemerintah Daerah seharusnya memberikan solusi, bukan malah membuat masalah ini makin bertambah runyam sehingga menimbulkan perasaan antipati dari karyawan dan semua pihak yang selama ini hidup bergantung dari PT Freeport, kata Abraham.
Abraham mengatakan keberadaan perusahaan tambang PT Freeport di Mimika selama hampir 50 tahun tidak hanya bisa dilihat dari sisi negatif saja.
Menurut Abraham, ada hal-hal positif yang dilakukan Freeport kepada masyarakat asli Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika.
Melalui kucuran dana kemitraan atau disebut dana satu persen Freeport yang dikelola LPMAK, katanya, justru sangat membantu Pemerintah Daerah Mimika dalam menangani masalah pendidikan anak-anak asli di kampung-kampung pedalaman dan terisolasi, pelayanan kesehatan gratis masyarakat serta pemberian bantuan modal usaha bagi kelompok pelaku ekonomi lokal.
"Pemerintah Daerah Mimika seharusnya introspeksi diri apa yang sudah dibuat untuk masyarakat Amungme dan Kamoro. Jangan hanya bisa mengeritik orang lain, tetapi tidak bisa melihat kesalahan yang ada pada diri sendiri," ujar Abraham.
Ia mengatakan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2017 yang melarang PT Freeport mengekspor 60 persen konsentratnya ke luar negeri, telah memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat di Kabupaten Mimika.
Sebagai lembaga yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport, LPMAK terpaksa harus memangkas anggarannya sekitar 40 persen dan melakukan pengurangan karyawan/Pemutusan Hubungan Kerja sekitar 60 persen.
"Kami harus melakukan kebijakan seperti itu karena dana yang diterima LPMAK dari Freeport akan jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Semua program prioritas LPMAK akan disesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada," jelas Abraham.
Di sisi lain, kataya, situasi PT Freeport yang belum menunjukkan tanda-tanda perubahan itu telah membuat sekitar 2.500 karyawan kehilangan pekerjaan.
Ribuan karyawan permanen Freeport dan karyawan perusahaan-perusahaan subkontraktor Freeport tersebut ada yang dirumahkan, ada juga yang telah diberhentikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
"Dampak dari masalah Freeport ini sangat besar. Bagaimana nasib ribuan orang yang dirumahkan dan di-PHK itu beserta anak, isteri mereka. Ini bencana kemanusiaan. Apakah Pemda Mimika memikirkan nasib semua orang yang terkena imbas dari masalah Freeport itu?," tanya Abraham.
Dalam kondisi ketidakpastian soal masa depan pertambangan Freeport di Mimika, LPMAK berharap Pemerintah Jakarta mempertimbangkan segala kondisi yang terjadi tersebut sebelum mengambil keputusan yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Harga Emas Pegadaian Melambung Dua Hari Beruntun, Galeri24 dan UBS Kompak
-
Skema Kecebong Pindar Masih Hidup, Ini Syarat Ketat dari OJK
-
Mengatasi MFA ASN Digital Bermasalah, Sulit Login dan Lupa Password
-
RUPSLB Bank Mandiri Mau Ganti Susunan Pengurus, Ini Bocorannya
-
Harga Emas Melejit di 2026, Masih Relevan untuk Investasi?
-
Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kendaraan Rp1,07 Miliar Korban Banjir Sumut
-
SMGR Raih Skor 94,79 dari Keterbukaan Informasi
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak