Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tengah melakukan penjajakan kerjasama di berbagai bidang dengan Presiden Afrika Selatan, Jacob Gedleyehlekisa Zuma. Terkait dengan Kementerian Perhubungan, Menhub Budi menyampaikan bahwa kedua belah pihak tengah melakukan penjajakan kerjasama di bidang transportasi udara dan perkeretaapian.
Demikian diungkapkan Menhub Budi usai melepas kepulangan Presiden Zuma di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu malam (8/3/2017)."Saya mendapat kehormatan untuk melepas kepulangan Presiden Afsel usai menghadiri perhelatan IORA kemarin. Presiden dan delegasi Afsel menyatakan senang berkunjung ke Indonesia dan mengapresiasi pemerintah Indonesia. Beberapa hal yang akan kita jajaki dengan Afsel adalah kerjasama bidang penerbangan, dan perkeretaapian di Kalimantan," jelas Menhub Budi.
Menhub mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada perusahaan Afsel yang tertarik untuk berinvestasi membangun perkeretaapian di Kalimantan untuk angkutan batubara. "Di Afsel itu bidang pertambangannya juga sudah maju. Jadi nanti akan ada satu perusahaan disana yang akan ketemu untuk membahas kerjasama angkutan KA batubara di Kalimantan," ujarnya.
Menhub Budi menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan akan mengkaji lebih dalam kerjasama tersebut dan membahas secara detail perjanjian atau MoU dengan Afsel agar semuanya jelas. "Memang saat ini belum ada sebuah perjanjian, karena kalau membuat perjanjian itu kan harus detail. Jangan sampai sudah berbicara ini itu tapi tindak lanjutnya tidak ada," ucapnya.
Sementara di sektor udara, Menhub mengatakan pemerintah Indonesa akan melakukan peningkatan kerjasama di bidang penerbangan dengan Afsel.
Menhub menjelaskan, Presiden Jokowi menginginkan Indonesia bisa menjadi hub Afsel ke negara-negara Asia, sebaliknya Indonesia akan menjadikan Afsel sebagai hub Indonesia ke negara-negara Afrika.
Sementara Dubes Indonesia untuk Afsel Suprapto Martosetomo yang mendampingi Menhub melepas kepulangan Presiden Afsel mengatakan, banyak sekali peluang bisnis dengan Afael yang bisa dimanfaatkan Indonesia.
"Afsel sudah maju dalam teknologi. Untuk sektor kereta api kita bisa masuk kesana melalui Inka, untuk mengembangkan sektor perkeretaapian di Afsel," jelas Dubes.
Baca Juga: Memprihatinkan, Kemenhub Siap Benahi Terminal Bandara Mamuju
Sebagai informasi, kerjasama Indonesia dengan Afsel khususnya di sektor transportasi udara sudah dimulai sejak tahun 1997. Pada tahun itu telah dilakukan penandatangan perjanjian induk pembukaan hubungan udara kedua negara.
Berlanjut pada tahun 2013, kedua negara melakukan penandatangan MoU terkait pengaturan hak-hak angkutan udara. Isi dari MoU tersebut yaitu membuka rute penerbangan Indonesia-Afrika dengan frekuensi 7x seminggu. Kedua negara sepakat membuka seluruh akses penerbangan melalui bandara-bandara Internasional yang ada.
Afsel sendiri memiliki tiga bandara Internasional utama yaitu, Bandara Internasional Cape Town, Bandara Internasional Tambo (Johannesburg), dan Bandara Internasional Durban.
Namun demikian sampai saat ini belum ada maskapai penerbangan yang melayani penerbangan antar kedua negara, baik itu dari maskapai nasional maupun maskapai Afsel.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan
-
PIP 2025 Mulai Cair untuk Jakarta, Cek Jadwal Gelombang dan Status Sipintar
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak