Suara.com - Sehari hari menjelang keputusan Federal Reserve tentang suku bunga, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (14/3/2017) waktu setempat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 0,5 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi 1.202,60 dolar AS per ons.
Para pedagang hampir seluruhnya fokus pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada Selasa (14/3/2017). Para analis percaya The Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan kebijakan dua hari.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 93 persen pada pertemuan Maret, dan 88 persen untuk pertemuan Mei, bersama dengan peluang 6,0 persen peningkatan ke suku bunga 1,0.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (14/3) memberikan tekanan terhadap logam mulia, karena PPI-FD (Producer Price Index Final Demand) meningkat sebesar 0,3 persen, angka yang lebih tinggi dari perkiraan, bersama dengan harga produsen tahun-ke-tahun meningkat 2,2 persen yang sedikit di atas tingkat inflasi target Fed 2,0 persen.
Para analis mencatat bahwa Federal Reserve AS kemungkinan memantau ukuran ini ketika mereka mempertimbangkan tentang suku bunga.
Emas terus berada di bawah tekanan karena indeks dolar AS naik 0,2 persen menjadi 101,57 pada pukul 17.50 GMT. Ketika dolar AS naik, emas berjangka akan jatuh.
Namun, penurunan logam mulia itu juga dikarenakan Dow Jones Industrial Average turun 50 poin atau 0,25 persen pada pukul 17.50 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.
Pedagang sedang menunggu untuk Rabu, ketika FOMC mengumumkan keputusannya tentang tingkat suku bunga.
Perak untuk pengiriman Mei turun 4,9 sen, atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 16,923 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman April turun 2,3 dolar AS, atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 938,90 dolar AS per ons. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Beda Tunjangan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
-
Merdeka Gold Resources (EMAS) Keluarkan Rp 9,8 Miliar Buat Eksplorasi Tambang Pani, Ini Hasilnya
-
Bahlil Bertemu Purbaya, Tagih Pembayaran Kompensasi Listrik dan BBM
-
26 Pegawai Pajak Dipecat, Apakah Tetap Dapat Uang Pesangon?
-
Apa yang Mendorong Harga Solana (SOL) Melonjak?
-
Konsistensi Haji Robert dan NHM Peduli Bantu Pasien Jantung dari Berbagai Daerah di Maluku Utara
-
Saham GIAA Naik Lebih dari 100 Persen Usai Disuntik Dana Jumbo Danantara!
-
Proyek Koperasi Merah Putih Mulai Dibangun 15 Oktober, Ini Sumber Anggarannya
-
Premis Asuransi Jiwa Merosot, OJK Ungkap Biang Keroknya
-
OJK Ultimatum Bank Penerima Dana SAL Pemerintah Turunkan Bunga Kredit