Untuk menangani permasalahan kemiskinan di tanah air, pada 2010 lalu pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dalam kurun waktu tujuh tahun itu, masih terdapat beberapa hal yang dinilai perlu dievaluasi guna tercapainya tujuan ideal dari pembentukan tim tersebut.
Pemahaman pihak-pihak terkait tentang TKPKD, menjadi salah satu pekerjaan rumah yang tidak bisa dikesampingkan. Pasalnya, hingga saat ini, masih ada pihak-pihak yang dinilai belum memahami sepenuhnya program tersebut. Bahkan, kondisi tersebut dialami oleh salah satu wakil kepala daerah, yang notabene adalah Ketua TKPKD di kabupaten/kota tempatnya memimpin.
“Saya kedatangan Wakil Bupati. Itu tidak tahu yang namanya TKPKD. Padahal beliau adalah seharusnya ketuanya. Sampai-sampai saya itu rasa-rasanya tidak percaya. Saya dikasih kartu namanya,” kata Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial, Andi Z.A. Dulung saat menghadiri Rakor dan evaluasi bantuan non tunai, di Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Selasa malam (21/3/2017).
“Dan saya tanya, “bapak baru di lantik?” Nggak, saya sudah periode kedua, sejak 2011,” lanjut dia.
Berkaca dari hari tersebut, Andi menegaskan pentingnya koordinasi baik antar kepala daerah maupun antar kepala daerah dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemensos. Tidak melulu dengan pertemuan tatap langsung saja, koordinasi juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. “Kita harus sering melakukan pertemuan. Alhmdulillh sekarang ada grup WA. Bahkan Ibu Menteri pun ada (di grup WA)," ujarnya.
Terkait pengalokasian sejumlah bantuan kepada warga yang masuk kategori miskin, diakui Andi, masih menyisakan permasalahan berupa salah sasaran. Oleh karena itu, ke depan, diharapkan pihak-pihak terkait bisa lebih meningkatkan lagi kinerja mereka di lapangan. Melakukan validasi dan verifikasi calon penerima bantuan, menjadi salah satu yang harus ditingkatkan lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen