Suara.com - Mengutip berita dari Forbes konon ada sekitar 400 orang kaya di Amerika yang memiliki total harta 150.000 masyarakat kelas bawah. Beberapa di antaranya adalah masyarakat yang berada di kelas menengah, yang hidup dengan berkecukupan. Dalam hal ini, beberapa orang yang hidup di kelas menengah berangsur menjadi orang kaya dan juga sebagian menjadi orang miskin.
Yang perlu digarisbawahi dalam hal ini adalah ingin menjadi kaya, tentu harus berpikir seperti orang kaya.
Orang kaya selalu identik dengan harta yang melimpah, serta keadaan ekonomi yang maksimal. Melihat kasus di Amerika tersebut, sepertinya menjadi orang kaya adalah keinginan sebagian besar orang yang bila diimbangi dengan kerja keras yang begitu maksimal, serta adanya faktor keberuntungan, tidak menutup kemungkinan Anda juga bisa menjadi salah satu orang kaya, asalkan gaya berpikir Anda juga sudah menjadi kaya.
Berikut adalah 5 sikap dan pemikiran orang menengah dan orang kaya yang kelihatanya cukup berbeda:
Berbeda Pemikiran Soal Tabungan
Masyarakat di kalangan kelas menengah, biasanya rajin menabung dengan tujuan untuk meningkatkan hasil tabungan pertahunnya. Jika masyarakat menengah di Indonesia memiliki jumlah tabungan sebesar Rp32 juta per tahun dan menabung sebesar 10 persen, maka hanya Rp3.2 juta yang berhasil ditabungkan. Jumlah ini masih kurang mengimbangi keadaan inflasi yang semakin meningkat tajam.
Berbeda dengan masyarakat atau orang kaya, mereka malah berpikir untuk menambah sumber pendapatan mereka, sehingga tabungan yang mereka simpan jumlahnya bisa semakin meningkat setiap tahunnya. Sumber pendapatan mereka biasanya cukup banyak.
Berbeda Cara Berpikir Masa Depan
Masyarakat menengah yang sebagian besar hidup di era 90-an, memiliki pandangan yang cukup sederhana tentang masa depan. Seperti hidup yang nyaman, barang-barang murah, bisnis lancar, BBM mudah. Ternyata pemikiran seperti ini menurun hingga ke beberapa generasi di bawahnya.
Dalam meraih kesuksesan, mereka akan kurang optimal. Sedangkan orang kaya akan berpikir bahwa hidup mereka selalu berorientasi pada masa depan dan ingin menjadi lebih baik di masa depan. Mereka memang menghargai masa lalu, namun mengambil pelajaran darinya serta lebih optimis untuk masa depan. Mereka akan berani mempertaruhkan mimpi dan targetnya untuk masa depan.
Kita Berpikir bahwa Orang Kaya Itu Sombong
Ini sangat melekat dalam pemikiran kita, saat melihat para artis yang menjadi miliarder, orang kaya yang bisnisnya sukses, selalu diidentikkan dengan kesombongan. Sebenarnya, yang terjadi bukanlah seperti itu. Para orang kaya tidak sombong, namun mereka sangat percaya diri. Saat gagal pun, mereka akan merasa tetap percaya diri dan kembali belajar dari kesalahan serta lebih kuat dalam menjalaninya. Bisa dibilang ini adalah bentuk sebuah keyakinan.
Berbeda Cara Melihat Uang
Beberapa orang yang berada di kelas menengah, memiliki pendidikan yang tinggi, pintar serta sukses dalam pekerjaannya. Namun, mereka bisa berpikir tentang ketakutan. Takut akan banyak hal yang belum tentu terjadi. Takut uangnya berkurang dan jatuh miskin. Sehingga mereka memandang uang adalah segalanya. Berbeda dengan orang kaya, mereka tidak akan membuat keputusan finansial karena ketakutan. Mereka berpikir kalau uang ini bisa datang dan pergi kapan saja, sehingga tidak perlu dijaga secara berlebihan. Mereka selalu percaya akan adanya kesempatan untuk memiliki uang lebih banyak.
Orang Kaya Berani Susah, Orang Menengah Hidup Nyaman
Tentu saja, hidup sudah cukup nyaman dan tenang sepertinya menjadi keinginan banyak orang di kelas menengah. Padahal orang kaya tidak berpikir seperti demikian. Kebanyakan orang kaya memulai semuanya dari keadaan susah. Mereka sangat mengetahui rasanya kesusahan dan serba kekurangan. Itulah yang membuat mereka bisa kuat seperti sekarang. Setelah cukup kaya, mereka bahkan tidak puas hingga disitu saja. Mereka akan memunculkan hal baru yang lebih menguntungkan hidup mereka.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Apa Itu Kurs Jual dan Beli? Inilah Penjelasan dan Cara Menghitungnya
10 Ketentuan Pinjaman KTA yang Wajib Anda Ketahui
Manfaat Ekonomis Kartu Kredit Bagi Generasi Millenial
Published by Cermati.com |
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya