Suara.com - Bagi yang melek keuangan, emas bisa jadi alat ampuh mengantisipasi inflasi dan sebagai alat ukur kekayaan. Bagi yang tujuannya seperti itu, praktis memilih emas batangan atau koin.
Sah-sah saja memilih emas perhiasan sebagai instrumen investasi. Tapi tetap kenali dulu konsekuensi dari pilihan tersebut biar tak menyesal di kemudian hari.
Di bawah ini biasanya yang jadi alasan orang lebih sreg dengan perhiasan emas.
Bisa dibeli sesuai dengan kondisi keuangan
Emas perhiasan dijual dengan berbagai variasi. Mulai dari nilai karatnya apakah 18K, 22K, sampai 24K. kemudian, beratnya pun juga bervariasi. Asyiknya lagi, harga emas perhiasan bisa ditawar.
Inilah kenapa ibu-ibu suka menyisihkan uangnya dalam bentuk perhiasan emas. Karena modal awal untuk membeli perhiasan emas termasuk kecil.
Banyak toko emas
Toko emas itu gampang ditemukan. Entah itu di pasar tradisional, perempatan jalan, bahkan sampai deretan ruko-ruko. Alhasil, beli perhiasan emas sangat mudah.
Terlebih nggak ada syarat aneh-aneh untuk membeli. Selama duit mencukupi, perhiasan emas bisa dibawa pulang.
Sebagai aksesori/fashion
Bagi kaum hawa, pakai perhiasan emas sama saja bisa menaikkan level kecantikan. Selain itu, perhiasan emas yang dikenakan juga jadi label status sosial seseorang.
Ketika berniat investasi, tentunya yang diharapkan adalah mendapatkan keuntungan di masa depan. Digarisbawahi ya, mendapatkan keuntungan
Keuntungan yang hendak dikejar itu bisa dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam konteks ini, investasi emas perhiasan punya banyak kelemahan. Apa saja?
1. Ada mark up nilai
Ketika beli emas perhiasan, maka seseorang tidak membeli murni berdasarkan kadar karat dan beratnya saja. Ada biaya lainnya sehingga harga emas perhiasan lebih mahal. Biaya itu adalah ongkos produksi, desain, pajak, sampai biaya kirim sampai ke toko emas.
Belum lagi toko emas pastinya bakal me-mark up harganya lagi ketika dijual ke konsumen. Bisa-bisa harganya sudah naik sampai 100 persen. Saat akan dijual, toko emas hanya akan menghargai berat dan kadarnya saja.
2. Tidak ada sertifikat keaslian emas
Ketika beli perhiasan emas, yang diperoleh adalah perhiasan dan kuitansi pembayaran. Padahal seperti diketahui, kebanyakan perhiasan emas itu adalah hasil campuran dengan logam lain.
Secara teoritis ketika beli perhiasan emas 18 karat seberat 10 gram, maka kadar emas murninya hanya 7,5 gram 24 karat. Sisanya adalah campuran logam lain.
Campuran logam itu biasanya perak dan tembaga. Untung jika pakai campuran perak, lha kalau pakai tembaga? Bagaimana cara mendeteksinya? Inilah kenapa emas perhiasan sangat sulit dinilai karena tak ada sertifikat keasliannya.
3. Rentan rusak dan hilang
Emas berbentuk perhiasan rentan rusak. Entah patah, kaitan yang rusak, warna jadi kusam, lecet, dan lainnya. Berbagai kerusakan ini yang membuat nilainya bisa jatuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Terpeleset Jatuh Jelang Akhir Pekan, Cek Rincian Harganya