Suara.com - Kenal Jack Ma dong. Pengusaha asal Cina berusia 50-an, tapi sudah menduduki peringkat kedua orang terkaya di China versi Forbes. Di tingkat dunia, Jack Ma adalah orang terkaya nomor 33.
Kunci sukses orang Tionghoa ternyata ada pula dalam perjalanan karier Jack Ma. Mau tahu apa saja?
Fokus pada inovasi
Jack Ma jadi satu dari segelintir orang pertama di China yang sukses memanfaatkan internet ketika teknologi itu masih baru. Inovasinya yang pertama sekaligus utama adalah mendirikan Alibaba, sebuah pasar tempat jual-beli barang via internet. Pada 1990-an, inovasi bisnis online itu sangatlah brilian.
Inovasinya yang lain adalah mendirikan platform pembayaran sendiri. Jadi, orang yang mau belanja di Alibaba menyetor deposit ke situs. Uang di deposit itulah yang digunakan buat membayar belanjaan di Alibaba.
Mengambil risiko yang perlu
Salah satu alasan Alibaba bisa berkembang hingga saat ini adalah karena nggak takut dengan risiko. Jack Ma mengembangkan Alibaba antara lain lewat akuisisi perusahaan. Risiko rugi diambil dengan mempertimbangkan potensi keuntungan yang bisa didapat dengan cermat. Biasanya, potensi keuntungan akan tinggi jika risiko ruginya pun tinggi.
Bisa saja yang terjadi adalah sebaliknya, risiko rugi kecil namun bisa untung besar. Makanya, harus dihitung dengan hati-hati setiap langkah yang akan diambil.
Bisa menyatukan orang
Pemimpin suatu usaha, harus mampu menyatukan orang dari beragam latar belakang. Namun Jack Ma tidak menempatkan dirinya sebagai titik sentral dalam usahanya.
Dia percaya, orang-orang bisa bersatu hanya saat punya tujuan yang sama, bukan karena dipimpin oleh orang yang sama. Jadi, gak ada gunanya mempekerjakan orang-orang pintar namun masing-masing berlainan dalam tujuan.
Baginya, bisnis adalah yang utama. Ambisi pribadi, bahkan keluarga, sedikit dikesampingkan demi tujuan tersebut.
Gagal berarti menyerah
Jack Ma punya prinsip, gagal berarti menyerah. Artinya, dia gak mau menyatakan suatu usaha yang gak berhasil sebagai sebuah kegagalan. Dia memandang hal itu sebagai suatu proses semata.
Dia memilih belajar dari kesalahan. Strategi ia rancang kembali dengan mempertimbangkan kesalahan yang pernah ia buat sebelumnya. Dengan begitu, dia terhindar dari malapetaka jatuh ke lubang yang sama. Malah, kegagalan itu menjadikannya lebih kuat.
Sederhana
Hidup sederhana meski sudah jadi kaya. Itulah kunci sukses orang Tionghoa ala Jack Ma terakhir di sini. Dia gak pernah diberitakan berfoya-foya. Ketimbang memamerkan kekayaan, mending bersikap layaknya orang biasa saja. Uang diolah ke dalam usaha atau investasi, bukan dibelanjakan semena-mena.
Kompetitor adalah kawan
Daripada tenggelam dalam permusuhan melawan kompetitor, Jack Ma justru menggandeng pesaing-pesaingnya. Pertemanan itu antara lain terwujud lewat asosiasi pengusaha bersama.
Dari persahabatan itu, dia mampu melihat dan menyimpulkan, “O, dia sukses karena begini, to.” Atau “O, dia gagal karena begitu.” Pelajaran tentang kesuksesan dan kegagalan itu dia terapkan dalam usahanya sendiri.
Coba kalau dia bersikap anti terhadap lawannya. Egoisme semacam itu justru bisa menyesatkan. Namun dia menekankan, belajar bukan berarti meniru. Jack Ma pernah bilang, “Belajarlah dari kompetitor, tapi jangan menirunya. Tiru, dan Anda akan mati.”
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Bikin Bisnis Kok Stagnan, Kamu Bisa Tiru Jurus Jitu Mengembangkan Usaha Ini
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia