PT Lippo Karawaci Tbk ("LPKR") hari ini, Selasa (2/5/2017) mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dimana total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp2,5 triliun. Capaian ini sedikit menurun sebesar 2 persen dari kuartal pertama 2016.
Laba bersih pada kuartal pertama tahun 2017 sebesar Rp143 miliar, turun sebesar 54 persen dibanding kuartal pertama 2016. Menurut Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR menyatakan bahwa sektor Properti Indonesia pada kuartal pertama 2017 masih relatif lemah.
"Karena masyarakat masih enggan membeli properti, hal ini disebabkan oleh program amnesti pajak yang masih berjalan serta Pemilihan Kepala Daerah serentak di 101 Provinsi dan Kabupaten di Indonesia yang telah menciptakan iklim yang kurang kondusif terhadap sektor ini," kata Ketut di Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Namun, model bisnis Lippo Karawaci yang berimbang antara development properti dengan bisnis recurring, telah menopang Pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Saat ini pendapatan recurring LPKR ditunjang oleh pertumbuhan organik di divisi Healthcare yang meningkat secara sehat dan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap total pendapatan perusahaan. "Kami akan terus mengembangkan bisnis kami dan pada saat bersamaan berinvestasi dalam perluasan jaringan rumah sakit dan jaringan mal ritel kami," ujarnya.
Pendapatan properti turun sebesar 28 persen menjadi Rp712 miliar, memberikan kontribusi sebesar 28 persen terhadap total pendapatan. Pendapatan dari Divisi Urban Development menurun sebesar 47 persen menjadi Rp392 miliar. Pendapatan dari Divisi Large Scale Integrated meningkat sebesar 31 persen menjadi Rp319 miliar pada kuartal pertama 2017.
"Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengakuan pendapatan dari Orange County. Pendapatan recurring memainkan peran penting dalam menyeimbangkan pelemahan siklus bisnis properti. Pendapatan recurring tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp1,8 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 72 persen terhadap total pendapatan," jelas Ketut.
Pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh 13 persen menjadi Rp1,4 triliun. Rumah Sakit Siloam mengelola 25 rumah sakit pada akhir kuartal pertama 2017. Kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 12 persen.
Laba bersih pada kuartal pertama 2017 sebesar Rp40 miliar. Pendapatan Divisi Komersial LPKR meningkat sebesar 22 persen menjadi Rp 183 miliar terutama ditopang oleh peningkatan tajam dari Pendapatan Mal sebesar 57 persen menjadi Rp97 miliar. Sementara itu, pendapatan hotel tetap stabil sebesar Rp 86 miliar.
Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 8 persen menjadi Rp234 miliar pada kuartal pertama 2017 sebagai hasil dari semakin membesarnya total kelolaan aset dibawah portofolio REITS.
Baca Juga: Lippo Akui Konsep Desa Vertikal Bisa Diadopsi di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
India Bebaskan Pajak Bahan Pokok dan Kurangi Gunakan Produk Asing
-
Wirausahawan Muda Bakal Bermunculan Lewat Indonesian Entrepreneur Project
-
Mau Investasi AI, SoftBank Group Pangkas 20 Persen Karyawan
-
Pembiayaan KPR Bank Mega Syariah Raup Rp 334 Miliar
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Senin Pagi, Cek Saham yang Melonjak
-
Gelar RUPSLB, Emiten Produsen Gas Industri SBMA Rombak Jajaran Direksi Hingga Diversifikasi Bisnis
-
Gedung Pencakar Langit Paling Tips di Dunia Sewakan Penthouse Seharga Rp 1,8 Triliun
-
Emas Antam Harganya Masih Tinggi Dibanderol Rp 2.123.000 per Gram
-
Kenaikan Harga Bahan Pokok Terus Tinggi, Kelas Menengah Banyak Kesulitan Bayar
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram