Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah mengatakan pertumbuhan ekonomi yang pernah dicapai Indonesia selama ini dampaknya tidak pernah dirasakan oleh masyarakat.
Kondisi ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Indonesia selama ini tidak berkualitas. Sehingga, masyarakat seperti petani dan nelayan tidak merasakannya.
"Padahal kelompok masyarakat kelas atas sudah 95 persen akses untuk kesehatan," kata Abdullah, Kamis (4/5/2017).
Selain itu, ketimpangan kepemilikan aset juga memperngaruhi. Dimana orang-orang yang berada dikalangan menengah atas dapat dengan mudah memiliki aset, berbeda dengan masyarakat miskin. Hal inilah yang membuat jutang antara si kaya dan si miskin juga semakin besar.
Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang paling timpang pemerataan ekonominya dibandingkan negara-negara di Asia Pasifik. Bahkan, angka ketimpangan Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan Thailand, Vietnam, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
"Indonesia hanya lebih baik dari Malaysia dan Filipina," katanya.
Oleh sebab itu, Abdullah berharap, kedepannya pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas.
Baca Juga: Misbakhun: Klaim Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi RI Sudah Benar
Tag
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi: Sejak 1997, Ekonomi Indonesia Tumbuh 300 Persen
-
Citi Indonesia Optimis Ekonomi Indonesia Bangkit di Semester II
-
Kontribusi Sektor Industri Migas ke PDB Nasional 62,67 Persen
-
Misbakhun: Klaim Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi RI Sudah Benar
-
Ketergantungan Terhadap Utang Bisa Jadi Candu Ekonomi Indonesia
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW