Sektor minyak dan gas bumi (migas), beserta semua sektor pendukungnya dapat memberikan kontribusi hingga sebesar 62,67 persen, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini disebabkan karena industri migas tidak berdiri sendiri, banyak industri penunjang yang ikut bergerak, seperti pengadaan barang atau jasa, konstruksi dan bidang lainnya.
"Satu dollar investasi di sektor hulu migas, dapat memberikan manfaat ekonomi sebesar 5,2 kali dari investasi awal. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa melihat industri ini bukan hanya sekedar penyumbang PDB bagi negara, tetapi juga sebagai katalis penggerak ekonomi berbagai sektor lain," kata Pelaku Industri Migas Senior, T.N. Machmud dalam keterangan resmi, Sabtu (29/4/2017).
Lebih dari itu, sektor migas berpotensi memberikan kontribusi sebesar 3-4 persen terhadap pertumbuhan PDB Indonesia. Pemerintah menargetkan pertumbuhan Indonesia sebesar 7 persen, sedangkan tahun ini PDB Indonesia diperkirakan hanya mencapai 4.6-5 persen.
"Melihat kondisi ini, pemerintah sebaiknya tidak mengesampingkan sektor usaha strategis yang berpotensi memberikan kontribusi tinggi bagi pembangunan Indonesia," ujarnya.
Machmud menuturkan bahwa di periode awal pembangunan nasional pada awal Orde Baru, Indonesia membutuhkan banyak dana untuk membangun negeri. Sektor migas waktu itu adalah penyumbang yang terbesar untuk negara. Manfaat yang didapatkan sangat besar dan luas, yang dirasakan di berbagai aspek kehidupan masyarakat, melalui pembangunan.
"Peran sektor migas saat ini, memiliki relevansi yang berbeda, tidak lagi sebagai penghasil utama pendapatan negara, namun sebagai sektor penggerak pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Sektor migas membawa impak yang besar bagi sektor lain – multiplier effect. Hal ini juga diakui oleh Wargono Soenarko, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI). Peran dan kontribusi pendapatan dari sektor migas tidak bisa dihilangkan begitu saja, tetapi bisa di pertahankan produksinya.
"Industri ini bisa memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar terhadap turunannya," katanya dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Jonan: Iklim Investasi Migas Dipengaruhi Harga Minyak Dunia
Sebut saja, di APMI di setiap satu rig memberikan sumber pendapatan terhadap 21 industri komponen yang terlibat dalam pengeboran minyak dan sebaliknya bila industri ini mati akan memberikan stagnasi terhadap ekonomi di bawahnya.
“Dahulu anggota kita di APMI mencapai 480 perusahaan - seiring dengan meningkatnya harga minyak. Namun kini anggotanya sedikit, lantaran produksi minyak dalam negeri yang menurun,” kata Wargono menjelaskan.
Industri migas menggerakan dan melibatkan sangat banyak perusahaan lokal Indonesia. Sebanyak 350 anggota yang saat ini tergabung di APMI, merupakan pendukung industri migas dari sektor jasa dan berbagai sektor keahlian lainya. Aktifitas yang dilakukan perusahaan anggota APMI akan membuka kesempatan kerja di berbagai wilayah kerja lapangan migas dan turut menggerakkan roda perekonomian daerah tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur