Suara.com - PT Angkasa Pura (AP) II berkomitmen dalam mengembangkan bandara digital secara berkesinambungan dengan memperkenalkan konsep layanan berbasis digital di bandara-bandara yang dikelola korporasi kepada masyarakat umum.
President Director AP II Muhammad Awaluddin dalam rilis, Kamis, mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan infrastruktur teknologi informasi yang cukup baik, dan hal itu harus dapat dimanfaatkan oleh pengelola bandara untuk dapat mengaplikasikan teknologi digital.
Menurut Muhammad Awaluddin, hal tersebut bermanfaat antara lain guna mendukung pelayanan dan menghadirkan nilai tambah di setiap bandara yang ada di negeri ini.
Secara umum, AP II kini tengah dalam proses mewujudkan visi "The Best Smart Connected Airport Operator in the Region" guna membuat setiap bandara yang dikelola korporasi dapat beroperasi lebih efisien, menghilangkan potensi kehilangan pendapatan, serta dapat menciptakan pendapatan dari lini baru.
Konsep tersebut, lanjutnya, dinilai juga dapat memastikan tingkat pelayanan tetap terjaga di seluruh fasilitas terminal yang bertujuan pada kepuasan bagi maskapai dan penumpang pesawat.
Di kesempatan yang sama sekaligus bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, AP II juga akan meluncurkan secara resmi aplikasi Indonesia Airports dengan semangat yang diusung yakni kebangkitan bandara-bandara di Indonesia melalui inovasi teknologi digital guna bersaing dengan bandara berkelas dunia lainnya.
Dalam melakukan transformasi digital, AP II mendasarkan atas tiga hal, yaitu pengalaman pelanggan, efektifitas dan efisiensi sistem operasi, dan model bisnis.
Sedangkan dalam realisasinya, AP II membangun aplikasi Indonesia Airports untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang baik, di mana fungsi dari aplikasi tersebut mempermudah dan membantu pelanggan di setiap perjalanan.
Terkait dengan upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem operasi, AP II juga membangun aplikasi Perform yang digunakan oleh seluruh karyawan AP2 sebagai basis pengoperasian bandara.
Dengan demikian diharapkan banyak bisnis proses yang menjadi lebih mudah dan cepat.
Selanjutnya dengan pemanfaatan teknologi digital, AP II berupaya menciptakan bisnis model baru yang nantinya akan menjadi portofolio bisnis korporasi, seperti ICT content, big data, dan bisnis baru lainnya.
"Di samping itu, Indonesia Airports juga hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat luas akan aplikasi di smartphone yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari," ucap Awaluddin. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif