Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2017 mencatat inflasi sebesar 0,39 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (mtm). Inflasi IHK terutama disumbang oleh inflasi komponen volatile food dan administered prices.
"Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK hingga Mei tercatat 1,67 persen (ytd) atau secara tahunan mencapai 4,33 persen (yoy), masih dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 4±1 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Kelompok volatile food pada Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,91 persen (mtm) setelah tiga bulan sebelumnya berturut-turut tercatat mengalami deflasi. Peningkatan inflasi kelompok ini dipengaruhi naiknya permintaan beberapa komoditas seiring dengan datangnya bulan Ramadan di minggu ke-IV bulan Mei. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan ini terutama bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, daging sapi, dan beras. Sementara komoditas cabai rawit dan bawang merah tercatat masih mengalami deflasi.
"Secara tahunan, inflasi volatile food mencapai sebesar 3,26 persen (yoy)," ujar Tirta.
Inflasi administered prices pada Mei 2017 masih cukup tinggi sebesar 0,69 persen (mtm), meskipun turun dari bulan lalu yang sebesar 1,27 persen (mtm). Lebih rendahnya inflasi administered prices bulan ini terutama disebabkan penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan prabayar daya 900 VA nonsubsidi yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kelompok pascabayar. Sementara itu, penyesuaian harga bahan bakar khusus, tarif angkutan udara, dan rokok juga mendorong inflasi administered prices.
"Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 9,14 persen (yoy)," jelas Tirta.
Inflasi inti Mei 2017 cukup rendah sebesar 0,16 persen (mtm), sedikit meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,13 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok ini adalah nasi dengan lauk, baju muslim wanita, tarif rumah sakit, dan upah pembantu rumah tangga. Inflasi kelompok inti tertahan oleh menurunnya harga gula pasir dan tarif pulsa ponsel.
"Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,20 persen (yoy)," tutur Tirta.
Baca Juga: BPS: Mei 2017 Terjadi Inflasi 0,39 Persen
Ke depan, inflasi akan tetap diarahkan berada pada sasaran inflasi 2017, yaitu 4±1 persen. Untuk itu, koordinasi kebijakan Pemerintah di pusat dan daerah dengan Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam menghadapi sejumlah risiko terkait dampak kebijakan lanjutan reformasi subsidi energi oleh Pemerintah, dan risiko kenaikan harga volatile food selama bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah