Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Konferensi Kelautan Dunia PBB, di New York, Amerika Serikat (AS) adalah untuk melakukan kerjasama menyelesaikan masalah kelautan di dunia.
"Dalam konferensi ini kami para peserta berkomitmen untuk saling bekerjasama satu sama lain untuk mengatasi masalah ini. Terkadang orang melihat kami, Indonesia, sebagai korban (sampah plastik di laut) karena posisi negara kami yang strategis. Tetapi kami berpikir masalah ini harus diatasi dengan kerjasama antar negara," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/6/2017).
Dalam acara tersebut menko Luhut didampingi Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia VIdar Helgesen yang secara bersama memimpin Konferensi tersebut.
Menko Luhut mengatakan ada tiga hal pokok yang didiskusikan.
"Yang utama adalah bagaimana mengatasi masalah sampah, illegal fishing dan lalu kita bicarakan bagaimana mengimplemantasikan hasil diskusi ini sehingga tidak hanya wacana di kemudian hari," katanya.
Untuk Indonesia sendiri, Menko Luhut mengatakan, telah menerapkan beberapa aksi untuk mengurangi persoalan sampai ini, terutama yang berdifat sosialisasi untuk memperbaiki pandangan masyarakat soal sampah.
"Kami memasukkannya dalam kurikulum sekolah, melakukan sosialisasi ke lingkup terkecil di masyarakat, meminimalkan pembuangan sampah plastik ke laut dan sebisa mungkin melakukan pemungutan sampah plastik di laut," jelas Menko Luhut.
Peningkatan kesejahteraan
Baca Juga: Luhut: RI akan Investasi 1 Miliar Dolar AS Untuk Kelola Sampah
Menko Luhut menjelaskan bahwa kerusakan laut dan illegal fishing akan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia karena Indonesia yang terdiri dari 17,000 pulau dengan 4,000 pulau berpenduduk dan memiliki 99,000 km garis pantai, tentunya banyak yang menggantungkan hidupnya pada lautan.
" Illegal fishing , kerusakan alam laut, tentu akan mempengaruhi kehidupan orang-orang yang bergantung pada kekayaan laut, seperti nelayan tetapi juga sektor pariwisata karena sektir ini merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara terbesar," katanya.
Menko Luhut menjelaskan terorisme juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, kebanyakan pelaku teror di Indonesia berlatar belakang keluarga miskin. Karenanya pemerintah berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan program Dana Desa, "Kami telah menyalurkan bantuan dana desa kepada 7,4975 desa di pedalaman dan desa-desa terpencil di garis pantai. Mungkin bagi Anda ini sesuatu yang tidak berarti tapi ternyata bantuan ini cukup untuk membuat perekonomian bergerak dan diaharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya," kata Menko Luhut.
Menurut Menteri Helgelsen, dalam dua hari konferensi, peserta membicarakan berbagai topik yang berhubungan dengan kemaritiman seperti pengaturan, perlindungan, konservasi, dan restorasi dan beberapa komitmen dari negara-negara donor telah dibuat untuk melaksanakannya," kata Helgelsen.
Konferensi ini diikuti oleh hampir 1,800 peserta antara lain delapan kepala negara, satu wakil presiden, tujuh perdana menteri dan perwakilan pemerintahan serta LSM.*
Tag
Berita Terkait
-
Luhut: RI akan Investasi 1 Miliar Dolar AS Untuk Kelola Sampah
-
Luhut: Ada Rencana Aksi Nasional Untuk Atasi sampah Plastik Laut
-
Luhut: Sampah Laut Akibatkan Kerugian Ekonomi 1,2 Miliar Dolar AS
-
Luhut Terpilih Jadi Wakil Presiden Konferensi Kelautan Dunia PBB
-
Luhut: Masalah Sampah Plastik di Laut Berujung ke Aksi Terorisme
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Kesulitan Tembus Level Rp2,5 Juta
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 18 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Naik Tajam!
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto