Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla mendorong generasi muda memilih menjadi pengusaha dari pada harus berfikir menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Anak-anak generasi muda jadilah pengusaha, jangan terlalu berharap menjadi PNS, sebab banyak orang makmur karena jadi pengusaha," ujarnya dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-XVII di hotel Four Poin by Sheraton, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/7/2017).
Menurut JK sapaan akrabnya, setiap tahun ada sekitar 60 ribuan penerimaan PNS di seluruh Indonesia, sementara lulusan sarjana mencapai jutaan orang.
Untuk itu, salah satu cara untuk menjadi sukses dengan menjadi pengusaha agar kehidupannya bisa lebih baik, meski tetap ada kegagalan-kegagalan sebagai pengalaman untuk bisa menjadi sukses.
JK, yang juga seorang pengusaha, mengemukakan, di Indonesia orang berprofesi sebagai pengusaha hanya mencapai empat jutaan, sedangkan jumlah penduduk mencapai 200 juta lebih.
Potensi menjadi pengusaha dibanding PNS, lanjutnya sangat besar, mengingat pengusaha adalah bagian dari kemajuan satu negara, tanpa pengusaha negara tidak akan maju.
Pemerintah berkewajiban membuat infrastruktur dan pembangunan, sementara pengusaha menghubungkan konsumen satu dengan lainnya sehingga negara ini maju.
Menurutnya, tidak ada negara yang maju tanpa dukungan pengusaha.
Baca Juga: AMLI Sebut Pergub DKI 244 Tahun 2015 Rugikan Pengusaha Reklame
"Meskipun pemerintah kuat, tapi tanpa pengusaha maka pemerintah akan kedodoran. Siapa yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia tentu itu adalah pengusaha," ucap Ketua PMI Pusat ini.
Dalam PSBM kali ini, tutur JK, sengaja pemateri didatangkan dari kalangan pengusaha tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang menghadirkan tokoh-tokoh dari kalangan birokrasi pemerintahan seperti menteri.
"Makanya saya minta tidak usah hadirkan menteri, karena tidak bisa mengajar pengusaha, undang pengusaha yang berhasil maupun yang gagal agar bisa berbagi pengalaman. Pengusaha Tionghoa juga teman kita," papar Ketua Dewan Kehormatan KKSS itu.
Dengan pertemuan PSBM itu, JK berharap para pengusaha dan calon pengusaha bisa bersinergi dan kerja sama.
"Saudagar Bugis Makassar harus punya seribu akal, dan berfikir naik pangkat, dari kios naik ke toko, dan sampai bisa bangun mal, itulah saudagar sebenarnya. Dibutuhkan spirit yang kuat, bersinergi dan berjaringan," papar JK dihadapan ratusan peserta PSBM.
Sementara Sekretaris Panitia PSBM 2017, Nur Amin mengatakan kegiatan ini diisi dengan diskusi dan berbagi pengalaman menuju kesuksesan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif