Bank Indonesia (BI) menyatakan Inflasi Juni 2017 terkendali sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0±1 persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2017 tercatat 0,69 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi periode puasa dan lebaran tiga tahun terakhir sebesar 0,85 persen (mtm).
"Perkembangan ini tidak terlepas dari kontribusi positif berbagai kebijakan yang ditempuh Pemerintah dan koordinasi yang kuat dengan Bank Indonesia dalam menghadapi lebaran," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Berdasarkan komponen, inflasi yang terkendali terutama dipengaruhi inflasi volatile foods yang lebih rendah dari pola historis dan inflasi inti yang juga tercatat rendah. Sementara itu, inflasi kelompok administered prices tercatat cukup tinggi dipengaruhi penyesuaian tarif listrik tahap ketiga. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK hingga Juni tercatat 2,38% (ytd) atau secara tahunan mencapai 4,37 persen (yoy).
Komponen volatile foods (VF) mengalami inflasi sebesar 0,65 persen (mtm), lebih rendah dari data historis periode lebaran dalam tiga tahun terakhir yang mencatat rata-rata inflasi 1,78 persen, (mtm). Komoditas cabai merah, bawang putih, dan cabai rawit tercatat mengalami deflasi. Sementara itu, beberapa harga komoditas terutama ikan segar, bawang merah, daging ayam ras, pepaya, beras, dan daging sapi tercatat meningkat. Secara tahunan, inflasi volatile food mencapai sebesar 2,17 persen (yoy).
Inflasi inti Juni 2017 tercatat cukup rendah, yaitu 0,26 persen (mtm) atau lebih rendah dari historis inflasi inti periode lebaran tiga tahun terakhir yang sebesar 0,40 persen (mtm). Kenaikan harga barang dalam kelompok ini seperti emas perhiasan, kue kering berminyak, mie, nasi dengan lauk, dan baju muslim wanita masih cukup terkendali. Inflasi kelompok inti semakin terkendali karena harga cat tembok dan mesin cuci tercatat menurun. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,13 persen. (yoy).
Inflasi administered prices pada Juni 2017 tercatat tinggi, yaitu 2,10 persen (mtm). Inflasi administered prices bulan ini terutama disebabkan penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan pasca bayar daya 900 VA nonsubsidi. Tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, dan tarif kereta api juga turut mendorong inflasi administered prices seiring peningkatan penggunaan angkutan periode lebaran. Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 10,64 persen (yoy).
"Ke depan, inflasi akan tetap diarahkan agar tetap berada pada sasaran inflasi 2017, yaitu 4,0±1 persen. Untuk itu, koordinasi kebijakan Pemerintah di pusat dan daerah dengan Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi terus diperkuat," tutup Tirta.
Baca Juga: BPS Akui Kenaikan Tarif Listrik Picu Inflasi Juni 2017
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?