Pasca mudik Lebaran 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera. Salah satunya adalah Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (MKTT) sepanjang 61,72 Km. Saat ini progres konstruksi Tol MKTT secara keseluruhan telah mencapai 79,8 persen.
Saat mudik lebaran, sebagian jalan tol ini telah difungsikan yakni Seksi 2-6 mulai dari Bandara Kualanamu hingga Sei Rampah sepanjang 41,6 Km bisa dilintasi pemudik. “Kita akan mulai mempercepat pengerjaan ruas tol darurat, kita genjot lagi untuk mendukung mudik Lebaran 2018 sehingga pelayanannya bisa lebih baik lagi," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Pembangunan Tol MKTT mendapatkan dukungan pembiayaan Pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya. Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada Seksi 1 Simpang Tanjung Morawa - Simpang Perbarakan (7,5 Km) dan Seksi 2 Simpang Perbarakan - Kualanamu (7,05 Km) dengan dana APBN Rp 1,4 triliun. Progres konstruksi yang menjadi porsi Pemerintah tersebut kini sudah 77,03 persen, sementara untuk pengadaan lahannya sudah mencapai 99,06 persen.
Sementara itu PT. Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengerjakan konstruksi pada Seksi 1A Tanjung Morawa (3,5 Km), Seksi 3 Sp. Perbarakan-Sp. Lubuk Pakam (4,85 Km), Seksi 4A dan Seksi 4B Sp. Lubuk Pakam-Sp. Perbaungan (12,83 Km), Seksi 5 Sp. Perbaungan-Teluk Mengkudu (9,58 Km), Seksi 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah (7,79 Km) dan Seksi 7 Sei. Rampah- Tebing Tinggi (8,87 Km).
"Progresnya untuk Seksi 3- 6 semuanya sudah diatas 86 persen, sedangkan Seksi 1A 12 persen, dan Seksi 7 masih dalam proses pengadaan lahan. Ditargetkan pada Desember 2017, sebagian ruas tol ini yakni Seksi 1-6 sepanjang 49,6 bisa selesai. Sisanya sepanjang 12,12 Km yakni pada Seksi 1A dan Seksi 7 dapat selesai tahun 2018," tutur Basuki.
Manfaat Jalan Tol Medan - Kualanamu Tebing Tinggi
Jalan bebas hambatan ini akan mempercepat waktu tempuh kendaraan dari Kota Medan ke Bandara Kualanamu dan sebaliknya menjadi sekitar 30 menit dari sekarang sekitar 1 jam. Bagi masyarakat dari Kota Medan yang menuju Tebing Tinggi juga akan lebih cepat waktu tempuhnya yakni menjadi 1 jam dibandingkan saat ini sekitar 2,5-3 jam.
Selain itu juga mempercepat akses ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba yang akan dikembangkan menjadi satu dari 10 Bali baru, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Baca Juga: Luhut Minta MRT Jakarta Fokus Garap Rute Cikarang-Balaraja
Akses menuju Danau Toba akan semakin lancar karena Tol MKTT nantinya tersambung dengan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,25 Km yang pembangunannya menggunakan skema penugasan Pemerintah kepada PT. Hutama Karya. Selanjutnya PT. Hutama Karya bersama PT. Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk BUJT yakni PT. Hutama Marga Waksita dan ditargetkan beroperasi pada 2020 dengan masa konsesi selama 40 tahun.
"Sama dengan Tol MKTT, Pemerintah akan memberikan dukungan sebagian kontruksi tol ini sepanjang 50 Km. Pengadaan tanahnya diharapkan dapat lebih cepat menggunakan skema dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dimana MoU nya telah ditandatangani pada Juni 2017 lalu," tutup Basuki.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan