Suara.com - Badan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK perlu memiliki kemampuan untuk secara aktif menarik investasi agar tercipta pusat pertumbuhan baru di daerah. Indonesia perlu belajar dari negara lain.
"Kita perlu belajar bagaimana mancanegara membangun kawasan-kawasan kelas dunia mereka melalui karakter dan positioning tertentu untuk memperkuat posisi dan eksistensinya melalui branding strategy," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).
Darmin mengatakan pembentukan KEK di luar Jawa sangat penting untuk mendorong kegiatan investasi secara merata di seluruh Indonesia.
Oleh sebab itu, lanjut Darmin, badan pengelola mempunyai peran aktif agar potensi ekonomi di berbagai wilayah bisa berkembang dengan pesat.
"Jangan sampai satu kawasan itu, karena badan pengelola tidak cukup aktif, tidak pernah dikenal investor. Positioning dan branding sangat penting di pasar investasi yang semakin kompetitif. Diperlukan terobosan pembentukan karakter dari KEK itu sendiri, agar mampu memposisikan dirinya secara tepat dan optimal terhadap pasar," ujarnya.
Dalam program proyek strategis nasional ini terdapat 245 proyek pembangunan, terdiri dari 61 proyek di Sumatera dan sekitarnya, 24 proyek Kalimantan ,93 proyek di Pulau Jawa. Lalu ada 27 proyek di sulawesi, 13 proyek di Papua , 15 proyek Bali dan Nusa Tenggara dan ada 12 proyek sifatnya nasional seperti proyek Palapa Ring.
Proyek strategis nasional merupakan proyek yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) mencatat 245 proyek strategis nasional ditambah dua program dengan estimasi total nilai investasi Rp4.197 triliun.
Baca Juga: Apa Kata PBNU Soal Investasi Dana Haji?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN