Dalam rangka mendorong peningkatan investasi perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Amerika Serikat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, telah melakukan lawatan ke Houston, Amerika Serikat (AS), 24-26 Juni 2017, untuk bertemu dengan pimpinan Conoco-Phillip, Chevron, dan Exxon, tiga perusahaan besar yang menyumbang 55 persen produksi minyak dan 13 persen produksi gas Indonesia.
"Selain mendorong meningkatkan investasi dengan adanya peluang-peluang yang terbuka karena adanya kebijakan baru, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk membahas berbagai isu yang berkaitan dengan operasi perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia dan memberikan jalan keluar dari masalah yang dihadapi," ungkap Menteri ESDM di Jakarta, Senin(31/7/2017).
"Kami bertemu juga dengan pimpinan Baker Hughes General Electric (BHGE) dan Schlumberger untuk membahas peningkatan kesempatan investasi di Indonesia, dan berbicara dengan CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson," lanjut Jonan yang dalam kunjungan kerja kali ini didampingi tim dari KBRI Washington, KJRI Houston, KJRI San Fransisco, Kementerian Hukum dan HAM serta SKK Migas.
Secara rinci Jonan menjelaskan, pertemuan dengan ConocoPhillips pihaknya menyampaikan agar ConocoPhillips segera mengajukan proposal lengkap jika berminat melanjutkan pengelolaan Blok South jambi, yang akan berakhir 2020. "ConocoPhillips menyambut positif dan akan memberikan tanggapan secepatnya," ujarnya.
Terkait lamanya kesepakatan kontrak jual beli gas antara Conocophillips dengan PGN yang terkatung-katung sejak 2013, Jonan akan segera mengumpulkan pihak terkait dan mengambil keputusan yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Saat bicara dengan Chevron, terang Jonan, dibahas rencana produksi lapangan Gendalo-Gehem yang akan mulai pada 2022 dan direncanakan akan diolah di fasilitas pengolahan terapung (Floating Processing Unit/FPU) Jangkrik milik Eni. "Kami minta SKK segera berkoordinasi dengan Chevron dan Eni mengenai rencana pengolahan pasca 2029, mengingat FPU Jangkrik akan mencapai kapasitas pengolahan maksimal pada 2029, dikhawatirkan gas dari Chevron tidak tertampung," jelas Jonan.
Kepada Exxon, Jonan menyarankan untuk meningkatkan produksi lapangan Banyu Urip hingga 300.000 barel per hari, juga agar dapat berpartisipasi di sektor hilir migas. "kami sarankan Exxon untuk investasi di hilir migas, termasuk membuka SPBU dan pengembangan aromatika, Exxon menanggapi positif hal itu," terangnya.
Sementara saat bertemu BHGE, lanjut Jonan, mereka menawarkan teknologi hulu migas antara lain pengurangan cost drilling, dengan memanfatkan teknologi digital (IntelliStream) untuk membantu Enhanced Oil Recovery (EOR) di beberapa sumur minyak yang sudah tua. "BHGE juga menawarkan teknologi barge power plant untuk pulau-pulau dengan rasio elektrifikasi yang masih rendah seperti Papua," ujar Jonan.
Baca Juga: Menteri ESDM: Stok BBM saat Lebaran Aman
"Dari sisi kita, kita ajak BHGE untuk turut serta dalam pengembangan panas bumi di Indonesia, dan mereka menyambut positif tawaran itu," lanjutnya.
Tawaran peningkatan investasi di Indonesia juga ditanggapi positif oleh petinggi Schlumberger. "Saat bertemu Schlumberger, mereka menyatakan niatnya berinvestasi hingga USD 5 miliar, dalam kegiatan multiclient seismic di perairan timur Indonesia, pembuatan pusat data nasional dan kerja sama dengan K3S untuk mengelola lapangan migas. Ini akan segera ditindaklanjuti unit terkait," kata Jonan.
Berita Terkait
-
Indonesia Bakal Kembangkan Mobil Listrik, Jokowi: Mau Tidak Mau
-
Jokowi Panggil Archandra dan Jonan Secara Bergantian, Ada Apa?
-
Jokowi Diminta Batalkan 43 Permen yang Dikeluarkan Jonan
-
HIPMI Minta Jokowi Anulir Permen Kontroversial Jonan
-
Percepat Produksi Migas, Pertamina - Repsol Teken Kerjasama Studi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan