Tim gabungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Bareskrim Polri berhasil menggagalkan penyelundupan koral sebanyak 57 kasus. Dari operasi tersebut, tim ini berhasil mengagalkan potensi kerugian negara sebesar Rp35,388 miliar.
Rencananya, coral-coral ini akan dibawa ke Swiss, Singapura, Hongkong dan Cina.
"Kasus ini terungkap karena coral para pelaku tidak melaporkan kepada petugas karantina atau tanpa melengkapi dokumen sebagai persyaratan," kata Kepala Pusat Karantina dan Keamanan Hayati Ikan BKIMP KKP Riza Priatna, dalam konfrensi persnya di Kantor KKP, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Selain modus ini, Riza juga menerangkan dalam kasus ini ada yang menggunakan modus membawa coral dengan menggunakan truk dan disimpan di dalam boks bersama Ikan hias.
Kemudian,tambahnya, ada juga modus yang membawa koral ini dan menutupinya dengan baju atau pakaian yang dibawa dengan koper via bagasi penumpang.
Wakil Kepala I Satgas 115 KKP Yunus Husein mengatakan coral-coral ini diambil dari sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Dia menambahkan Indonesia bagian tengah menjadi yang paling dicari untuk penyelundupan coral ini.
"Masalah koral ini banyak kejadiannya di beberapa titik, kebanyakan di wilayah tengah, seperti Makasar, NTT, NTB, Sumbawa, dan Bali," kata dia.
Ditambahkan Yunus, pengambilan koral dari dalam laut ini menggunakan sejumlah cara. Ada yang menggunakan efek potasium sianida, dan ada juga yang melakukan pengerukan dengan alat berat dan alat kasar.
"Dan ini membuat kerusakan tinggi sekali. Bayangkan, untuk menumbuhkan satu sentimeter saja butuh beberapa tahun," ujarnya.
Baca Juga: KKP dan Polri Ungkap Peredaran Ikan Patin Vietnam Berbahaya
Berita Terkait
-
KKP dan Polri Ungkap Peredaran Ikan Patin Vietnam Berbahaya
-
Harus Blow Rambut dan Make Up, Syahrini Tunda Panggilan Bareskrim
-
Ditanya Parfum Favorit, Syahrini Malah Alihkan ke First Travel
-
Syahrini Bantah Pernyataan Polisi Dapat 1 M dari First Travel
-
First Travel Habiskan MIliaran Rupiah untuk Umrah Syahrini
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun