Bank Mandiri berkomitmen terus mendorong inovasi dalam produk dan layanan valas untuk meningkatkan transaksi nasabah. Atas komitmen tersebut, Bank Mandiri telah memfasilitasi transaksi valas sebesar transaksi valas dengan nilai finansial ekuivalen Rp2.959 triliun pada Januari-September 2017, naik 23 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dari nilai transaksi tersebut, Bank Mandiri berhasil meraup market share transaksi valuta asing di Indonesia sebesar 29 persen.
Pejabat Eksekutif Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, pihaknya optimis dapat terus meningkatkan bisnis valas perseroan melalui berbagai produk dan jasa yang didesain untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah korporasi.
“Ekspektasi peningkatan transaksi perdagangan antara korporasi Indonesia dengan mitra internasional serta kebutuhan operasional perusahaan multinasional di Indonesia masih menjadi alasan utama kebutuhan valas di dalam negeri, disamping untuk pembayaran utang,” jelas Darmawan di Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Treasury Bank Mandiri secara agresif melakukan pemasaran produk treasury tidak hanya transaksi valas, namun juga produk investasi dan lindung nilai (yaitu transaksi call spread, par forward, forward, swap, FX option, interest rate swap, dan cross currency swap). Pada 2017 Bank Mandiri juga meluncurkan produk investasi terbarunya yaitu Mandiri Dual Currency Investment yang banyak diminati oleh nasabah, menyusul produk Mandiri Deposit Swap yang telah sukses dipasarkan sejak tahun 2016.
Di samping produk tersebut di atas, Treasury Bank Mandiri juga dapat memberikan solusi yang didesain sesuai dengan kebutuhan nasabah.
“Sebagai pengelola bisnis valas, secara internal, kami juga bersinergi dengan unit bisnis yang mengelola nasabah korporasi untuk membantu mensosialisasikan produk dan jasa valas tersebut sesuai dengan karakteristik nasabah,” kata Darmawan.
Atas kinerja tersebut, Bank Mandiri baru-baru ini mendapatkan apresiasi berupa penghargaan Best FX Provider 2017 di Indonesia dari majalah keuangan internasional, Global Finance di Toronto, Canada. Disamping kinerja, penghargaan yang diberikan dalam perhelatan “Sixth Annual Global Finance Transaction Processing Awards” itu juga diberikan berdasarkan testimoni nasabah serta contoh solusi praktis yang ditawarkan kepada nasabah.
“Melalui berbagai produk dan jasa valas yang ada, Kami berharap dapat mendukung upaya penguatan daya saing korporasi Indonesia di tingkat internasional,” ungkap Darmawan
Baca Juga: Lewat Mandiri Nusa Dua Fiesta, Bank Mandiri Kampanye Non Tunai
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
QRIS Makin Praktis, Nikmati Limit Kartu Kredit BRI Langsung di BRImo
-
OJK Ungkap 7 Perusahaan Asuransi Terancam Bangkrut, Potensi Rugi Hingga Rp19 Triliun!
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo