PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil mempertahankan laju pertumbuhan cepat kinerja hingga sembilan bulan pertama tahun ini. Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan yang mencapai 9,8 persen pada akhir September 2017 menjadi Rp686,2 triliun. Atas agresifitas tersebut, perseroan berhasil mendongkrak nilai aset menjadi Rp1.078,7 triliun, naik 10,6 persen yoy. Adapun, laba bersih yang dibukukan perseroan pada akhir September 2017 tercatat sebesar Rp15,1 triliun, tumbuh 25,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, keberhasilan perseroan menjaga tren positif ini didorong oleh komitmen kuat perseroan dalam mengoptimalisasi aset produktif perusahaan secara berkualitas serta mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan.
“Di tengah tren penurunan suku bunga perbankan sebagai respon atas kebijakan regulator dan persaingan yang semakin ketat di industri, kami terus melakukan penajaman implementasi fokus bisnis, serta mendorong inisiatif inovasi produk keuangan sesuai kebutuhan nasabah sebagai solusi strategis dalam menjaga kepercayaan nasabah kepada perseroan,” ungkap Kartika dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Kartika melanjutkan, kualitas aset yang membaik juga terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) dari 3,81 persen pada September 2016 menjadi 3,75 persen pada September 2017. Begitu pula dengan biaya pencadangan yang secara tahunan turun 23,2 persen pada triwulan III 2017. Sejalan dengan membaiknya kualitas asset yang dimiliki Bank Mandiri, pendapatan operasional secara tahunan tumbuh 4,1 persen mencapai Rp57,5 triliun, dimana pendapatan perseroan dari bisnis jasa perbankan atau fee based income tumbuh signifikan sebesar 18,4 persen menjadi Rp16,8 triliun pada akhir bulan lalu.
Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri berhasil mencatatkan kenaikan di seluruh kelompok pembiayaan. Kredit modal kerja tumbuh 3,9 persen menjadi Rp321,4 triliun, kredit investasi tumbuh 10,1 persen menjadi Rp189,3 triliun serta kredit konsumer tumbuh 20,6 persen menjadi Rp95,2 triliun.
“Sebagai agen pembangunan, kami juga terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program pemerintah baik untuk penguatan ekonomi, maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Kartika.
Kartika mencontohkan, baki debet kredit infrastruktur Bank Mandiri pada akhir triwulan III – 2017 mencapai Rp132,1 triliun atau tumbuh 11,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, di antaranya disalurkan untuk pembiayaan sektor transportasi sebesar Rp36,4 triliun, tenaga listrik Rp27,4 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp17,2 triliun, konstruksi sebesar Rp12,2 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp10,3 triliun, telematika sebesar Rp9,6 triliun, dan jalan raya dan tol sebesar Rp9,4 triliun.
Baca Juga: Transasi Valas Bank Mandiri Tahun Ini Capai Rp2.959 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!
-
Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI