Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heraghandi mengatakan tiga proyek prioritas untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan event Olahraga terbesar di Asia Tenggara tahun 2018 masih terus dikerjakan. Berbeda dengan pengerjaan proyek Velodrome dan equistrian yang tidak menemui kendala, pengerjaan proyek Light Rail Transit justru sebaliknya.
"Kita menghadapi kendala atau challenge di LRT. Karena masih bulan lalu kita lebih cepat daripada jadwal, bulan ini ada sedikit keterlambatan. Begitu musim hujan tiba, mobiliasi menjadi lebih berat," kata Satya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/10/2017).
Satya mengatakan pengerjaan arena balap sepeda dan kuda sudah rampung di atas 50 persen. Dia mengatakan pengerjaan terhadap kedua proyek tersebut justru lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.
"Sebagaimana tadi kita laporkan, velodrome progresnya sejauh ini tetap diatas jadwal. Lebih cepat daripada jadwal. Angkanya ini kita akan berikan secara lengkap. Sekitar 60 sekian sampai 70 persen. Kemudian equistrian juga sudah mencapai 85-86 persen. Lebih cepat dari jadwal," katanya.
Menghadapi kendala yang muncul, khususnya pengerjaan proyek LRT, Satya sudah menyampaikannya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno. Diharapkan dengan laporan tersebut, ada jalan keluar yang bisa ditemukan agar proyeknya tetap selesai tepat waktu.
"Tadi disampaikan kepada Gubernur dan Wagub, bagaimana langkah yang diperlukan untuk bisa tetap tune in pada schedule yang sudah ditentukan. Bahkan Pak wagub ingin kita punya spare waktu, kalau janji Agustus, kalau bisa bulan Juli sudah siap semua. Dan kalau janji Juni, Mei udah siap semua. Kita akan carikan waktu dengan inovasi-inovasi supaya ini smua bisa dipenuhi," kata Satya.
Sementara untuk mempercepat pengerjaan proyek yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, Satya berusaha untuk mempercepatnya. Seperti velodrome yang saat ini prmbangunan atapnya sebagian besar sudah dimulai, maka yang difokuskan adalah soal bagaimana membran-membrannya secepat mungkin ditutup.
"Termasuk menambah shift disitu. Kalau membrannya sudah ditutup, relatif bawahnya sudah aman. Karena kita prediksi, supaya Desember tidak lagi ada pekerjaan yang terbuka. Dan dengan itu risiko hujan dan sebagainya tidak ada," katanya.
Baca Juga: Kemenhub: Akhir Oktober, Konstruksi LRT Sumsel 68 Persen
Sementara percepatan pengerjaan equistrian, Satya mengatakan tidak menemukan kendala yang berarti. Sebab, pada bulan Desember 2017 diprediksikan hasilnya sudah bisa dilihat.
"Untuk LRT, kita sedang melalukan proses-proses engineering. Karena ini terkait mobilisasi yang ketika macet, barang-barang yang harus kita pasang itu sulit untuk masuk ke area sana. Karena memang daerah padat . Tapi kita tetap akan mengejar ketertinggalan sekitar dua persen," kata Satya.
Kendati demikian, Satya mengaku optomis pengerjaan proyek dapat sesuai jadwal. Dia juga mengaku tidak bermasalah dengan dana dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut.
"Melihat kendala, tentunya kita sepakat itu tidak sekadar bilang iya, tapi ada hitungan. Yang juga akan kita carikan jalannya. Jadi safe kita akan tambah. Dan alat-alat di lapangan," kata Satya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI
-
Update Proyek DME, Bahlil: Pakai Teknologi China, AS hingga Eropa!
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai