Suara.com - Tahu istilah "kutu loncat" dong! Yup, ini sebutan buat seseorang yang nggak bisa diam lama di suatu tempat, dalam hal ini soal tempat kerja.
Orang-orang ini bukannya tak setia dan nggak punya nilai positif. Banyak di antara mereka yang memang sangat ambisius buat ningkatin karir dan gaji ke level yang lebih tinggi.
Sebelum nyinyir, simak nih 5 keuntungan jadi si "kutu loncat" alias karyawan yang hobi pindah kerja:
1. Peluang dapat gaji dan posisi yang lebih baik
Kita sering berpindah tempat kerja pasti demi mendapatkan penawaran yang lebih baik. Kesempatan gaji dan posisi yang lebih baik memang cenderung lebih sulit diperoleh di tempat kerja yang sudah dilakoni.
Ini banyak faktor penyebabnya. Mungkin kas perusahaan sedang nggak bagus atau perusahaan sedang ekspansi bisnis, sehingga kenaikan gaji menjadi hal yang dikesampingkan.
Jadi, sah-sah saja kalau punya keinginan untuk meningkatkan pendapatan demi memenuhi kebutuhan hidup yang makin tinggi.
2. Pengalaman banyak, udah cobain berbagai industri
Sering pindah kerja juga berpotensi bikin pengalaman bekerja jadi lebih banyak. Apalagi kalau kecenderungan pindah-pindahnya nggak terbatas di satu bidang atau industri aja.
Setiap industri pasti punya tantangannya sendiri, dan inilah yang bakal memperkaya si "kutu loncat" dengan pengalaman kerja yang lebih luas. Jadi banyak ilmu dan wawasan pastinya.
Pengalaman yang didapat bisa dimanfaatkan di tempat kerja yang baru, dan bisa jadi nilai plus buat portofolio kerja.
3. Peluang bekerja sesuai passion lebih luas
Sebuah kewajaran kalau si "kutu loncat" akan terus mencari kesempatan bekerja sesuai dengan passion.
Pekerja yang bekerja sesuai dengan passion cenderung lebih berkembang, baik secara pribadi maupun profesional. Mereka bekerja dengan sepenuh hati, bukan semata bekerja demi digaji untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Networking lebih luas
Dengan berpindah-pindah kerjaan, "kutu loncat" punya kesempatan untuk kenal lebih banyak orang dibanding mereka yang loyal bertahan di satu perusahaan dalam waktu yang lama.
Tentu saja ini jika mereka bisa menjaga tutur kata dan etika pergaulan ya, sehingga yang diperoleh adalah networking yang baik dan bersih.
Networking luas sudah pasti menjadi salah satu faktor penting buat peningkatan karir. Kita nggak pernah tahu, siapa yang bisa membantu kita mencapai karir yang lebih baik.
5. Lebih adaptif terhadap lingkungan kerja
Cara si "kutu loncat" berinteraksi dengan orang-orang baru juga pasti lebih luwes. Bagi orang-orang ini, lingkungan kerja baru bukan hal yang harus ditakuti atau dihindari, namun justru harus ditaklukkan.
Bertemu, mengenal, dan sempat bekerja bareng banyak orang, juga bikin "kutu loncat" jadi lihai menyesuaikan dengan tipe-tipe orang yang berbeda.
Sudah paham kan, bahwa ternyata menjadi orang yang sering berpindah kerja itu nggak selalu negatif. Selama alasannya demi pencapaian yang lebih baik, sah-sah saja. Tapi jangan terlalu sering frekuensinya, ya!
Jangan takut dengan tantangan dan perubahan dunia kerja. Selama kita melakukan semua pekerjaan dengan sepenuh hati, berkomitmen, dan tanggung jawab.
Apakah mau bersikap loyal di satu perusahaan atau mau terus mencari, itu hak masing-masing. Yang penting, lakukan dengan cara yang baik dan jadilah pekerja yang profesional!
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Hei Pencari Kerja, Ini Dia Daftar Perusahaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia
Jangan Buru-buru Resign Saat Passion Gak Sejalan dengan Karir, Lakukan Ini Dulu
Jadi Pekerja Smart Bukan Semata Kerja Keras Tanpa Hasil
| Published by Duitpintar.com |
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya