“Ini bukan soal menguntungkan atau tidak. Kita lebih baik fokus ke core business kita sebagai industri perbankan. Sebagai bank, masih banyak hal lain yang bisa kita kembangkan,” ujarnya.
Rico menjelaskan bahwa Bank Mandiri kini menyewa tujuh satelit yang berbeda. Sayangnya ia mengaku belum mengecek datanya secara lengkap. Termasuk besaran dana yang dialokasikan Bank Mandiri setiap tahun untuk menyewa tujuh satelit. “Saya lagi nggak bawa datanya,” tutupnya.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, membenarkan bahwa Bank Mandiri tidak akan membeli satelit. Alasannya, jika hal ini dilakukan maka jaringan teknologi informasi BRI akan terkumpul dalam satu saluran. Sementara kebijakan Bank Mandiri adalah memiliki kombinasi saluran untuk jaringan teknologi informasi mereka. “Nanti semua telur dalam satu keranjang. Lebih baik ada banyak saluran supaya lebih aman,” tutupnya.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin, mengatakan bahwa dalam kasus BRI, pilihan membeli satelit memang lebih murah dan efisien. Setiap tahun, BRI harus mengalokasikan dana Rp500 miliar untuk menyewa transponder dari satelit perusahaan lain.
Ketika BRI memilih membeli BRISat, hanya mengeluarkan dan Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun. Padahal umur BRISat bisa 15 tahun, bahkan sampai 18 tahun.
“Jadi biaya yang dibutuhkan untuk membeli satelit sama dengan biaya lima atau enam tahun menyewa satelit. Memang ada biaya operasional yang tetap harus dikeluarkan BRI walau sudah mempunyai satelit sendiri. Tapi saya kira tetap biayanya jauh lebih murah daripada menyewa terus - menerus,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Jaringan Kuras Rekening Tidur Nasabah Rp204 M, 2 Pelaku Ternyata Terlibat Pembunuhan Kacab Bank!
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
-
Danpuspom TNI: Hanya Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Bankir Ilham Pradipta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober