Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Sukur Nababan mengkritik kinerja Menteri BUMN Rini Soemarno. Menurutnya, kinerja Rini dalam memimpin BUMN tidak memuaskan sama sekali.
Itu merujuk dari putusan Panitia Khusus Pelindo II pada 2015 lalu. Di mana, salah putusannya adalah adalah DPR menolak rapat dengan Rini.
"Kenapa dilarang masuk DPR? Nah itu adalah keputusan Pansus Pelindo yang disetujui rapat pleno DPR. Artinya itu menandakan kinerjanya memang kurang bagus," kata Sukur dihubungi suara.com, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Sukur menambahkan, meski ditolak DPR, Presiden sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menggantikan tugas Rini. Menurutnya, meski itu sebuah kendala tapi itu adalah solusi terbaik.
"Persoalan Rini tidak bisa komunikasi dengan DPR dalam pembahasan di BUMN nah tentu itu menjadi sebuah kendala dan saya yakin presiden bisa mengatasi itu dalam cara memberikan keterwakilan menteri lain. Karena faktor kerja DPR itu bukan menteri, tapi presiden. Nah baru kemudian presiden tugaskan menteri. Jadi jangan sampai salah paham. Partner kerja DPR itu bukan menteri, tp presiden. Tapi saat rapat-rapat diwakilkan oleh Menteri atau setingkat menteri," papar Anggota Komisi V DPR ini.
Menurutnya, BUMN memiliki tiga tugas utama yaitu menjadi pelopor, menstimulus dan memberikan dampak bagi masyarakat Indonesia. Namun, saat dipimpin Rini, BUMN yang harusnya mendukung APBN, malah meminta bantuan APBN untuk tambahan modalnya.
"Ini malah APBN yang terus mensupport dengan penambahan modal terhadap BUMN. Saya pikir kinerja BUMN sangat-sangat tidak memuaskan sekali," kata dia.
Apalagi, tambah Anggota Pansus Pelindo II ini, kerja BUMN masih dianggap belum profesional. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya BUMN yang malah mematikan bisnis serupa di bawahnya. Ada juga kerja BUMN yang tidak sesuai dengan spesialisasinya.
"Serta di dalam pemilihan direksi-direksi dan komisaris ini yang sangat gelap gulita," kata dia.
Selain menolak Rini rapat di DPR, Pansus Pelindo juga memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo untuk memecat Rini. Namun, hingga kini Rini belum dipecat.
Sukur mengatakan, keputusan pemecatan itu adalah hak prerogatif presiden. Dia kemudian mengandaikan dirinya sebagai presiden, maka dia tidak akan memilih Rini menjadi menterinya.
"Tentu kalau saya presiden, saya tidak akan reshuffle, tapi saya tidak akan pilih dia jadi menteri," ujarnya.
Baca Juga: Bank Mandiri dan Pelindo IV Kerjasama Pembayaran Non Tunai
Berita Terkait
-
Rini Berharap Dua Jalan Tol Baru Tingkatkan Mobilitas Sumut
-
Usut Kasus Pelindo, KPK Periksa Bekas Direktur Operasional Lagi
-
Rini Optimis Negoisasi Divestasi Freeport Tuntas Awal 2019
-
Rini Tegaskan Pembahasan Perpajakan Freeport Masih Berlangsung
-
Menteri PUPR: Tinggal di TOD, Masyarakat Tak Lagi Temui Kemacetan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor