Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri acara Syukur Panen yang dihelat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Syukur Panen pada perayaan kali ini, melibatkan lebih dari 3000 petani. Kegiatan ini diselenggarakan HKTI berkaitan dengan tibanya musim panen raya di sebagian wilayah Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Indramayu.
“Dulu hamparan lahan baku terluas ada di Karawang, tapi sekarang tidak lagi. Saat ini Kabupaten Indramayu yang paling luas di Jawa Barat,” kata Aher di Indramayu.
Kabupaten Indramayu memiliki hamparan lahan baku seluas 114.000 hektar. Sehingga Indramayu kini harapan Jawa Barat terkait masalah tani dan pangan.
Aher mengatakan kegiatan Syukur Panen kali ini menjadi sangat esensial. Apalagi, petani Jawa Barat khususnya di Indramayu, sebelumnya sempat terkena serangan hama dan juga kekeringan.
Maka sebut Aher, acara syukur panen menjadi simbol, bentuk syukur, kesejahteraan petani Jawa Barat.
“Meski banyak kendala di lapangan, namun tetap bisa panen dengan baik. Inilah (syukur panen) sebagai bentuk syukur atas keberhasilan petani Jawa Barat," katanya.
Amran mengapresiasi terselenggaranya syukur panen di Indramayu.
Amran pun memuji Gubernur Aher, yang mampu mendorong wilayahnya menjadi lumbung pangan nasional. Terlebih, ungkap Mentan, Provinsi Jawa Barat selalu menjadi motor Indonesia dalam hal produksi pertanian.
"Contohnya, untuk yang pertama kali ekspor beras organik adalah Jawa Barat, sebagai pengekspor pertama ke Belgia," kata Amran.
Amran selanjutnya memberi arahan supaya program di sektor pertanian dan pangan di Jawa Barat agar lebih dimantapkan lagi.
"Pak gubernur ini semangatnya luar biasa. Cerdas, hidup pak gubernur," kata Amran.
Menteri Amran mengapresiasi Ketua Umum HKTI Jenderal (Purn) Moeldoko atas stimulusnya membantu petani dalam meningkatkan produksi. Baik dengan dorongan semangat, dan pengembangan teknologi pertanian.
Sementara itu pula, Moeldoko menyebutkan di Kecamatan Sukra, Indramayu saat ini, ada kurang lebih 3.000-4.000 ha padi yang dipanen.
Adapun ungkap Moeldoko, di era milenial saat ini, HKTI juga akan terus mendorong petani Indramayu agar memanfaatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktifitas padi di Indramayu.
Tag
Berita Terkait
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok