Suara.com - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menilai target penerimaan pajak pada 2018 mendatang yang mencapai Rp1.424 triliun cukup menantang untuk dicapai.
"Tahun depan itu kan Rp1.400-an triliun, dari target ke target pertumbuhannya sekitar 9-10 persen. Masih cukup menantang, tapi mudah-mudahan itu sesuatu yang bisa dijangkau," ujar Robert saat dialog "Arah Kebijakan Perpajakan 2018" di Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Sejak dilantik pada akhir November 2017 lalu menggantikan Ken Dwijugiasteadi, Robert memang diberikan tanggungjawab yang besar untuk menggenjot penerimaan pajak. Untuk tahun ini saja, dari target dalam APBN-P 2017 yang mencapai Rp1.283,5 triliun, baru tercapai sekitar 82,46 persen atau Rp1.058,41 triliun.
"Dibanding periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan penerimaan pajak per 15 Desember 2017 tumbuh 3,87 persen. Cukup positif, mengingat pada akhir tahun lalu ada penerimaan dari tax amnesty. Jadi ini cukup menggembirakan," katanya.
Untuk tahun depan,seiring dengan reformasi perpajakan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak, pihaknya akan berusaha keras untuk mencapai target yang sudah ditetapkan sehingga dapat meminimalisir kekurangan pajak.
"Langkah-langkah reformasi. Itu saja yang kita andalkan. Kita akan tingkatkan pelayanan, kita perbaiki mutunya, supaya banyak orang memahami ketentuan perpajakan. Pengawasan juga kita tingkatkan mutunya lebih handal lagi mendeteksi ketidakpatuhan," ujar Robert.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menyebutkan, kekurangan penerimaan pajak di 2017 sendiri diperkirakan mencapai kisaran Rp110 triliun-Rp130 triliun dari target yang ditetapkan dalam APBNP sebesar Rp1.283,57 triliun.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengejar target realisasi penerimaan tahun ini yaitu dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap wajib pajak orang pribadi dan badan serta sektor ekonomi yang menikmati keuntungan dari naiknya harga komoditas. (Antara)
Berita Terkait
-
Tengok Pajak Tahunan Innova Terbaru November 2025, Setara Harga Motor Matic?
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
5 Rekomendasi Motor Cruiser Pajak Murah dan Irit BBM yang Gagah
-
Under Invoicing Terungkap: Purbaya Soroti Kebocoran Pajak Bertahun-tahun
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Gubernur BI: Redenominasi Rupiah Perlu Waktu 6 Tahun
-
Hampir Rampung, Ini Kelebihan Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola Pertamina
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah 3,5 Persen: Masak Naiknya Cuma Rp80 Ribu
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
Jamkrindo Catatkan Laba Sebelum Pajak Rp 1,28 Triliun Hingga Oktober 2025
-
Sumbang PDB 61 Persen, UMKM RI Harus Naik Kelas
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Serahkan Rp 6 Triliun ke BSN, BTN Akan Terbitkan Obligasi Untuk Tambah Modal
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
Tembus 2 Juta Pengguna, Tring! by Pegadaian Bukti Komitmen Digitalisasi Emas dan Inklusi Finansial