Suara.com - Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun 2017 diperkirakan akan mencapai 5,1 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi penjelasan bahwa walaupun akhir tahun tinggal beberapa hari lagi, pemerintah akan terus berupaya untuk mengumpulkan penerimaan pajak dan merealisasikan belanja negara, terutama untuk program prioritas.
"Pemerintah akan terus menjaga bersama Bank Indonesia untuk indikator-indikator makro. Kita pada bulan Desember ini fokusnya bagaimana merealisasikan belanja negara yang sudah dianggarkan pada tahun 2017 ini. Seperti yang diketahui, prioritas belanja negara mencakup untuk pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas SDM, dan juga untuk transfer daerah dalam rangka memperbaiki pelayanan daerah termasuk dana desa," kata Ani di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Adapun realisasi asumsi dasar ekonomi makro sampai dengan 15 Desember 2017 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,03 persen, inflasi 3,3 persen sampai dengan bulan November 2017, tingkat bunga SPN 5 persen, nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat Rp13.377, harga minyak mentah Indonesia 50,3 US$/barel, lifting minyak 796,9 ribu barel/hari, dan lifting gas 1.126,6 ribu barel setara minyak per hari.
Realisasi pendapatan negara sampai dengan 15 Desember 2017 mencapai Rp1.496,9 triliun dengan penerimaan perpajakan sebesar Rp1.211,5 triliun. Sementara, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp281 triliun, dan Penerimaan Hibah sebesar Rp4,4 triliun.
Sedangkan realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.132,3 triliun, sementara transfer ke daerah dan Dana Desa mencapai Rp717,3 triliun. Dengan demikian, defisit APBN sampai dengan 15 Desember adalah 2,62 persen.
"Dengan realisasi ini, kita melihat untuk tahun 2017, keseluruhan APBN-P 2017 masih ada di dalam rambu-rambu UU APBN-P 2017. Hingga akhir tahun, kita perkirakan defisit masih ada di sekitar 2,6-2,7 persen. Sekarang realisasinya sudah di 2,62 persen, masih jauh di bawah maksimum defisit yang ada di dalam UU APBN-P yaitu 2,92 persen. Dan ini berarti kita tetap berada dalam situasi APBN 2017 yang cukup stabil," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
Terkini
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Serahkan Rp 6 Triliun ke BSN, BTN Akan Terbitkan Obligasi Untuk Tambah Modal
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
Tembus 2 Juta Pengguna, Tring! by Pegadaian Bukti Komitmen Digitalisasi Emas dan Inklusi Finansial
-
BCA Hadirkan Festival STEM di Sorong untuk Dorong Kreativitas Siswa dan Unggul Berdaya Saing
-
Total Harta Rp39 Miliar, Gaya Hidup Menkeu Purbaya Jadi Sorotan: Punya Motor 'Sejuta Umat'
-
Promo Superindo Hari Ini 18 November 2025: Banjir Diskon 50 Persen dan Harga Spesial!
-
Himbara Ramai-ramai Buyback, DPR Nilai itu Aksi yang Wajar
-
Pasar Kripto Goyang, Bitcoin Anjlok 30 Persen di Bawah USD90.000
-
Menkeu Purbaya Kembali Guyur Likuiditas Bank Himbara Rp76 Triliun