Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore (21/12/2017), menguat 27 poin menjadi Rp13.552 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.579 per dolar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, mengatakan menguatnya nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh pengumuman lembaga pemeringkat Fitch Rating yang menaikkan peringkat hutang Indonesia dari BBB- menjadi BBB.
"Di tengah minimnya sentimen menjelang libur Hari Raya Natal, sentimen dari Fitch menjadi faktor kenaikan rupiah," ujarnya.
Ia mengatakan pencapaian peringkat itu menunjukan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Selain itu, pencapaian itu juga merupakan cerminan dari keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas makroekonomi.
Ia menambahkan ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) berikutnya yang relatif masih jauh, yakni pada Maret 2018 juga turut memicu pergerakan dolar AS mendatar dengan kecenderungan melemah.
"Ekspektasi kenaikan suku bunga AS itu pun masih di bawah 50 persen," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan aktivitas transaksi cenderung minim di sejumlah negara yang sudah bersiap menyambut Hari Raya Natal menjadi penghambat pergerakan rupiah setelah proses voting di Kongres yang meloloskan perombakan undang-undang pajak AS.
"RUU Pajak AS akan menjadi undang-undang yang berlaku efektif pada tahun depan," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.545 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.579 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina