Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (22/12/2017), bergerak melemah tipis sebesar tiga poin menjadi Rp13.555 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.552 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Dolar AS bergerak mendatar terhadap rupiah di tengah pelaku pasar yang menantikan kabar RUU Pajak AS akan ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump," kata Analis Monex Investindo Futures, Agus Chandra di Jakarta.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga sedang menantikan rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang dapat dijadikan sebagai petunjuk arah investasi selanjutnya.
Ia menambahkan bahwa fokus pasar juga terbagi pada pemilihan suara di Catalonia. Indikasi kemenangan pihak separatis akan membuat pelaku pasar kembali melakukan kalkulasi ulang terhadap langkah investasinya. Aset mata uang yang masuk dalam kategori "safe haven", seperti dolar AS akan menjadi incaran.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan bahwa dengan fokus pemerintah terhadap infrastruktur yang masih terus digencarkan, akan berdampak positif pada fluktuasi rupiah ke depannya.
"Dengan infrastruktur yang membaik maka aktivitas ekonomi akan terus bergerak lebih baik yang akhirnya berdampak positif pada laju ekonomi. Di tengah situasi maka akan menarik minat bagi asing untuk menempatkan dananya di dalam negeri dan membuat permintaan rupiah meningkat," tuturnya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (22/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.558 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.545 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri