Suara.com - Seiring dengan semakin luasnya jangkauan Bank BJB, maka semakin tinggi pula intensitas hubungan Bank BJB dengan masyarakat dan lingkungannya. Berbagai kegiatan pun digelar, tak sebatas pada aktivitas bisnis semata, tetapi juga diimbangi kegiatan yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
Tanggung jawab sosial Bank BJB kepada lingkungan diwujudkan melalui berbagai kegiatan CSR. Dana CSR dialokasikan dari sebagian keuntungan yang diraih Bank BJB.
Dana itu digunakan untuk membantu masyarakat di sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Salah satu program CSR Bank BJB kepada dunia pendidikan adalah membantu pembangunan ruang kelas baru bagi SMAN 9 Bandung, yaitu membangun dua unit ruang kelas baru.
Setelah proses pembangunan beberapa bulan, maka pada Rabu (3/1/2018), RKB tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Hadir pada peresmian itu, Dirut Bank BJB Ahmad Irfan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi, tamu undangan, dan jajaran manajemen Bank BJB lainnya.
Ahmad mengatakan, CSR pembangunan RKB di SMAN 9 adalah wujud kepedulian Bank BJB membangun Indonesia memahami negeri. Apa yang dilakukan kali ini adalah upaya mendorong pembangunan Indonesia melalui pemberian fasilitas pendidikan bagi generasi muda.
“Kami paham betul bahwa sekolah ini perlu ruang kelas baru. Makanya kami bantu ruang kelas. Diharapkan dengan ruang kelas yang baik seperti ini, bisa meningkatkan kualitas generasi muda di masa yang akan datang. Mereka diharapkan bisa menuntut ilmu lebih baik lagi, sehingga akan membawa bangsa ini maju di kemudian hari,” katanya.
Menurut dia, pembangunan RKB merupakan fokus utama CSR Bank BJB di sektor pendidikan. Program CSR pembangunan RKB adalah bentuk tanggung jawab perseroan sebagai mitra pemerintah untuk turut serta dalam meningkatkan pendidikan yang bermutu, berkualitas, dan layak.
Diakuinya, Bank BJB menjadikan program CSR sebagai bagian integral dari bisnis yang dijalankan dengan mengimplementasikan keuntungan yang berasal dari masyarakat dan dikembalikan ke masyarakat. CSR Bank BJB terus dilakukan pada bidang pendidikan, kesehatan, maupun lingkungan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, Ahmad Heryawan mengapresiasi program CSR Bank BJB yang ikut peduli membangun ruang kelas baru. Kepedulian tersebut penting di tengah kebutuhan RKB di Jawa Barat yang cukup tinggi, mencapai 40.000 RKB. Saat ini pembangunan RKB telah mencapai 30.000 unit.
Tingginya kebutuhan RKB disebabkan oleh populasi Jawa Barat yang lebih dari 47 juta jiwa dan tingginya keinginan warga mengenyam bangku pendidikan.
“Saya berharap, apa yang dilakukan bank bjb bisa merangsang perusahaan atau institusi lain untuk membantu sektor pendidikan. Siapapun itu, apakah perorangan, alumni, atau perusahaan yang berhasil secara ekonomi untuk membantu pendidikan,” katanya.
Menurut Heryawan, pendidikan adalah gerakan bersama demi masa depan Indonesia di masa yang akan datang.
“Sekolah yang dibutuhkan masih cukup banyak. Tapi kami fokus untuk membangun ruang kelas baru bagi SMA dan SMK. Intinya, kami ingin selalu memperbaiki kualitas pendidikan kita, agar dampaknya bisa lebih positif. Kami Ingin anak-anak kita dari sisi hard skill dan soft skill bagus,” imbuhnya.
Kepala Sekolah SMAN 9 Bandung, Agus Setia Mulyadi mengatakan, pembangunan delapan RKB, dua di antaranya dari Bank BJB merupakan kebutuhan mendesak bagi sekolahnya. Pada 2016, hujan deras melanda Kota Bandung dan mengakibatkan jebolnya tanggul hingga hingga merendam SMAN 9.
Tujuh ruang kelas, perpustakaan, ruang kepala sekolah terendam air. Ratusan buku sekolah, arsip, data penting rusak dan hanyut terbawa aliran sungai. Proses belajar mengajar siswa pun sempat terganggu.
Berita Terkait
-
Bandung 'Hareudang' Karena Sampah Makanan, Komunitas Gen Z Ini Punya Solusinya
-
Hadapi Arab Saudi, Ini Doa Menyentuh Bojan Hodak untuk Timnas Indonesia
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Persib Latihan Lagi! Tapi Bojan Hodak Bikin Keputusan Tak Terduga Soal Uji Coba
-
Teka-teki Kematian Siswi SMK Dikaitkan dengan Keracunan MBG, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
"Tring!" Resmi Diluncurkan, Super Apps Pegadaian untuk Ekosistem Emas dan Keuangan Digital
-
Profil Bimo Wijayanto, Dirjen Pajak yang Pecat Puluhan Pegawai Nakal
-
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Kepala BP BUMN
-
Daftar Emiten Saham yang Fokus pada Bisnis Pengelolaan Sampah
-
Pemerintah Sedang Negosiasi Restrukturisasi Utang Kereta Cepat dengan China
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Marak Kasus Keracunan: 77 Persen Masyarakat Dukung MBG Lanjut, Tapi Minta Kualitas Dijaga Ketat!
-
IHSG Sesi I: Energi dan Teknologi Terbang Tinggi, Keuangan dan Infrastruktur Masih Keok
-
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?