Suara.com - Pada akhir 2017, untuk pertama kalinya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan total aset melampaui Rp700 triliun. Total aset BNI pada akhir 2017 tepatnya mencapai Rp709,33 triliun atau tumbuh 17,6 persen dibandingkan akhir tahun 2016 yang masih mencapai Rp 603,03 triliun.
"Pertumbuhan aset BNI ini terutama ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp516,1 triliun pada akhir tahun 2017 atau naik 18,5 persen (yoy) dibandingkan tahun 2016," kata Direktur Keuangan & Risiko Kredit, Rico Rizal Budidarmo di Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Pertumbuhan DPK tersebut melebihi pertumbuhan DPK industri perbankan yang diperkirakan 11,0 persen (yoy). Pada tahun 2017, BNI pun mampu mempertahankan rasio CASA pada posisi 63 persen yang menandakan bahwa mayoritas DPK BNI merupakan dana murah
Tahun ini, Rico menegaskan BNI menargetkan tumbuh menjadi bank dengan total aset terbesar di peringkat empat nasional. Dibawah PT Bank Rakyat Indonesia Tb (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). "Kita targetkan posisi kita di peringkat empat," ujarnya.
Penghimpunan dana murah yang berhasil dicapai oleh BNI tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan. Di antaranya, optimalisasi produktivitas outlet, meningkatkan fitur-fitur layanan pada e-channel dan memperkuat hubungan baik dengan nasabah institusi.
"Kemudian pengembangan branchless banking (layanan bank tanpa melalui outlet) melalui peningkatan jumlah agen-agen Laku Pandai BNI atau Agen46. BNI di akhir 2017 memiliki 69.859 Agen46, meningkat 38.999 agen dibandingkan akhir tahun 2016," ucapnya.
Kinerja perusahaan anak BNI disepanjang 2017 juga menunjukkan performa yang cukup baik. BNI group memiliki 5 perusahaan anak yang meliputi: BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas dan BNI Asset Management. Kelima perusahaan ini pada 2017 mampu berkontribusi 9,8 persen terhadap total laba BNI konsolidasian, naik dibandingkan tahun 2016 yang kontribusinya sebesar 8,4 persen.
Selama tahun 2017, BNI pun turut berperan dalam mewujudkan pemerataan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui berbagai inisiatif seperti Bantuan Sosial (Bansos), Kartu Tani dan KUR Tani, Kartu Indonesia Pintar, Perhutanan Sosial, serta berbagai program-program strategis lainnya.
Rencana Akuisisi 2018
Baca Juga: Penyaluran Kredit BNI Tahun 2017 Capai Rp441,31 triliun
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, menambahkan bahwa dalam rencana bisnis bank (RBB) 2018 sekarang, BNI tetap mencantumkan rencana pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi anak perusahaan baru. Perusahaan yang diincar meliputi bank menengah, asuransi, dan lembaga jasa keuangan yang lain.
"Yang pasti ada tiga parameter yang kami gunakan sebelum melakukan akuisisi. Pertama, nilai aset perusahaan yang diakuisisi. Kedua, apakah bisnis perusahaan yang akan diakuisisi mampu melengkapi bisnis BNI yang sudah ada. Ketiga, apakah harganya sesuai atau tidak," ujar Baiquni dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, faktor harga beli perusahaan baru juga sangat menentukan. Jika BNI harus membeli dengan harga terlalu mahal, akan menjadi pertanyaan besar dari kalangan pemegang saham BNI. "Tentunya akan muncul pertanyaan apa urgensinya sehingga BNI harus membeli dengan harga begitu mahal," tutupnya.
Berita Terkait
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Indodax Ungkap Fokus Utama Perkuat Industri Aset Kripto RI
-
Harga Bitcoin Mulai Naik Lagi, Apa Pemicunya?
-
Kenalan dengan Aset Digital: Bisa Jadi Bagian dari Rencana Keuangan Masa Kini?
-
OJK Keluarkan Aturan Baru Soal Aset Kripto, Intip Poin-poinnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai