Berdasarkan Survei Perbankan Kuartal IV 2017 yang dilansir BI di Jakarta, Selasa (16/1), indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) untuk permintaan kredit baru sebesar 92,8 persen, atau jauh lebih tinggi dibanding SBT kuartal I 2017 yang sebesar 52,9 persen.
Survei perbankan secara triwulanan dilakukan terhadap responden 40 bank umum dengan pangsa kredit sekitar 80 persen dari pasar kredit nasional.
Kajian BI menyatakan, menguatnya pertumbuhan ekonomi, rencana penurunan suku bunga krkedit dan turunnya risiko kredit menjadi faktor utama pendorong optimisme pertumbuhan kredit.
Masih terkait kredit, Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menyatakan, investor saat ini sedang menyoroti data pertumbuhan kredit karena bila meningkat maka hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya akselerasi perekonomian nasional.
Lukman berpendapat bahwa peningkatan pertumbuhan kredit dapat menjadi indikasi bahwa perekonomian Indonesia mungkin mengalami akselerasi dengan laju yang lebih cepat di tahun 2018.
Senada dengan hal itu, sejumlah pihak memang memprediksi bahwa tahun 2018 memberikan harapan yang positif bagi kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI), yang terindikasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas pertumbuhan ekonomi global.
Meski 2018 dinilai menjadi tahun politik, tetapi pengaruh kondisi politik terhadap pasar modal Indonesia dinilai telah cukup kebal dan teruji dalam menghadapi kondisi ekonomi pada tahun 2004, 2009, dan 2014 lalu.
Selain itu, ada pula faktor pertumbuhan positif pasar modal Indonesia. Pada 2012-2017 tingkat IHSG tumbuh sebesar 7,1 persen per tahun.
Sejalan dengan pertumbuhan IHSG, aktivitas transaksi pada 2012-2017 pun tumbuh dari Rp4 triliun ke Rp7,5 triliun.
Kemudian, pertumbuhan investor domestik dalam dua tahun terakhir dari yang sebelumnya sekitar 400 ribu investor, menjadi sekitar 600 ribu investor.
Faktor Penting Sementara di berbagai bidang ekonomi riil, pelaku usaha telah mewanti-wanti pemerintah untuk menjaga terus pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Seperti Head of Advisory Jones Lang LaSalle (konsultan properti internasional) Vivin Harsanto yang mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor yang amat mempengaruhi bisnis properti.
Menurut dia, hal ini dapat terlihat erat kaitannya terhadap tingkat permintaan pasar perkantoran, seperti di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya.
Ia mengutarakan harapannya agar pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun ini dapat terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Dengan didukung pembangunan infrastruktur dan perbaikan peringkat kemudahan berinvestasi, lanjutnya, maka pengembang bisnis properti juga diharapkan dapat memanfaatkan dan mencermati hal itu sebagai peluang dan membaca permintaan pasar.
Berita Terkait
-
Shutdown AS Terjadi Lagi! Inilah 7 Fakta Penting yang Harus Anda Tahu
-
Foto Prabowo Jadi Alat Propaganda Israel di Papan Reklame, Dukung Rencana Trump di Gaza
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Erdogan Klaim Pertemuan dengan Trump Hasilkan Kemajuan, Apa Saja yang Dibahas?
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
-
Pertamina Pasok 148 Ribu Tabung LPG Ekstra Jelang Hajatan MotoGP Mandalika
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!