Suara.com - Beberapa minggu terakhir ini masyarakat dihebohkan dengan maraknya nasabah perbankan yang terkena kasus skimming dimana uang nasabah tiba-tiba hilang dari rekening mereka.
Seperti yang dialami oleh puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia di Kediri, Jawa Timur, pada pekan lalu dikejutkan dengan hilangnya saldo rekening mereka secara misterius. Jumlah uang tabungan yang hilang bervariasi antara Rp500 ribu, Rp4 juta, bahkan mencapai Rp10 juta.
Kini, PT. Bank Mandiri Tbk juga terkena kasus yang sama yakni di Surabaya. Puluhan nasabah ramai-ramai mendatangi kantor Bank Mandiri KCP Surabaya Graha Pena, Senin 19 Maret 2018.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Bank Mandiri terus meningkatkan pengawasan terhadap seluruh mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Tiko mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus hilangnya uang nasabah ini.
“Skiming itu bisa dilakukan di berbagai ATM bank. Kita sudah laporkan ke polisi dan kita sudah melalukan tindakan pencegahan agar tidak semakin memakan banyak korban,” kata Tiko saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Tiko berharap kepada para nasabah untuk jika menyadari saldo di ATM hilang secara misterius dan segera melaporkan hal tersebut kepada bank Mandiri. Menurut Tiko, Untuk saat ini, Bank Mandiri hanya dapat memfasilitasi pemblokiran rekening nasabah untuk mengantisipasi kasus duit raib kembali terjadi. Selanjutnya akan dilakukan investigasi internal.
Modus skimming kartu ATM atau debit biasanya dengan menempelkan alat card reader di mulut mesin ATM serta kamera tersembunyi. Alat card reader tersebut akan mengambil data kartu secara otomatis dalam rangka untuk penggandaan kartu. Sementara kamera tersembunyi diperlukan untuk mengetahui pin dari kartu ATM.
Kebanyakan karyawan TV Swasta
Kemarin, belasan nasabah yang diduga menjadi korban skimming (pencurian data) mengadukan ke Bank Mandiri Cabang Graha Pena, Surabaya. Mereka mengadu jika saldo di rekening miliknya berkurang, padahal mereka merasa tidak melakukan transaksi.
Baca Juga: Sindikat Skimming Eropa Timur Incar Indonesia Sejak Lama
Korban yang mengadu kebanyakan dari karyawan televisi swasta di Jawa Timur dan masyarakata umum.
Erlin, salah satu korban gagal yang berhasil ditemui Suara.com mengungkapkan, dia hampir menjadi korban pembobolan rekening. Beruntung uang yang dimilikinya tidak mencukupi untuk ditarik dengan jumlah uang yang dikehendaki pelaku.
"Saya hampir saja menjadi korban pembobolan. Beruntung uang yang dikehendaki pelaku tidak sesuai dengan jumlah uang saya," terang Erlin yang ditemui di Bank Mandiri Cabang Graha Pena Surabaya, Senin (19/3/2018).
Lanjut Erlin, dia mengetahui akan menjadi korban pembobolan setelah dirinya ditelepon pihak bank.
"Saat itu pihak bank kontak saya dan menanyakan perihal penarikan uang melebihi jumlah uang yang ada. Saya sempat kaget dan mengatakan tidak," tegasnya.
Yang menjadi pertanyaan pihak bank terhadap Erly adalah penarikan uang yang dilakukan dari Negara Malaysia. (Achmad Ali)
Berita Terkait
-
Sindikat Skimming Eropa Timur Incar Indonesia Sejak Lama
-
Kredit Infrastruktur Bank Mandiri 2017 Capai Rp220 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Justru GoPay yang Meminta Biaya Tambahan
-
Cerita 3 Satpam Bekuk WN Bulgaria, Sindikat Kejahatan Skimming
-
Tersangka Kasus Skimming Bertambah, Kali Ini dari Warga Bulgaria
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah
-
Rezeki Nomplok! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Ratusan Ribu Siap Mendarat di Akunmu
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data
-
Anak Usaha KAI Putar Otak Tingkatkan Kualitas Tata Kelola
-
Analis Beri Peringatan: Reshuffle Menkeu Bisa Ancam Peringkat Utang Indonesia
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik