Suara.com - PT Bank Mandiri Persero Tbk mengklaim pihak GoPay yang sepenuhnya memutuskan untuk meminta biaya tambahan isi saldo uang elektronik sebesar Rp1.000 kepada konsumen.
Sekretaris Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Senin (15/3/2018), mengatakan Mandiri sudah lama bekerja sama dan mengenakan biaya (fee) kepada GoPay atas layanan sistem pembayaran yang menggunakan jasa Bank Mandiri.
Jika GoPay berencana mengenakan biaya tambahan kepada konsumen atas kerja sama dengan Mandiri, kata Rohan, itu sepenuhnya permintaan dan keputusan GoPay.
"Kami hanya mengenakan fee kepada pihak Go-Pay, bila GoPay mengenakan kembali kepada konsumen merupakan keputusan dari pihak GoPay," ujar dia.
GoPay merupakan layanan pembayaran berbasis server yang beroperasi di bawah perusahaan PT Dompet Anak Bangsa dan hanya dapat digunakan dalam aplikasi Gojek.
Melalui informasi di laman resmi Bank Mandiri, biaya tambahan yang dikenakan kepada konsumer Gojek mulai 30 April 2018 tersebut diberlakukan oleh GoPay dalam rangka mendukung sistem pembayaran di Indonesia dan peningkatan sistem.
Selain Mandiri, biaya isi saldo GoPay juga diminta jika konsumen menggunakan layanan dari enam bank yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelumnya pada pertengahan September 2017 sempat beredar kabar penambahan biaya hingga Rp2.500 per transaksi isi ulang saldo GoPay melalui jaringan Bank Mandiri.
Namun informasi tersebut dibantah oleh pihak Bank Mandiri maupun Gojek. (Antara)
Berita Terkait
-
Pegiat Fintech Didorong Saling Kerja Sama Demi Sehatkan Ekosistem Keuangan Digital
-
Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit
-
Akselerasi Pembiayaan Digital, Bank Mandiri Hadirkan Fitur Kredit Agunan Deposito
-
Mandiri BFN Fest 2025 Dibuka: Industri Fintech Bidik Kepercayaan Publik dan Inklusi Keuangan
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto