Suara.com - Pada 2018 pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan akan menyalurkan Kredit Kepemilikan Rumah Bersubsidi sebanyak 267 ribu unit.
Angka ini mengalami kenaikan jjika dibandingkan pada 2017 dimana target penyaluran rumah bersubsidi ini sebanyak 239 ribu unit, namun realisasinya hanya 212.289 unit.
“Tahun 2018 ini pemerintah menargetkan KPR bersubsidi sebanyak 267 ribu unit, lebih besar dari tahun kemarin, dengan alokasi anggaran Rp 6,09 triliun,” katanya Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti di Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Lana menrinci, untuk penyaluran rumah subdisi di 2018, subsidi paling besar dialokasikan untuk subsidi selisih bunga sebesar Rp2,52 triliun untuk 225 ribu unit rumah.
Sedangkan untuk skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan sebesar Rp2,18 triliun untuk 42 ribu unit rumah, serta subsidi bantuan uang muka sebesar Rp1,378 triliun untuk 344.500 unit rumah.
Lebih lanjut Lana mengaku optimis dengan target tersebut. Pemerintah telah menyusun beberapa stimulus agar target tersebut akan tercapai.
“Kerjasama dengan developer atau penyalur bantuan pembiayaan perumahan. Ini konsen pemerintah untuk membantu kalangan MBR untuk memiliki rumah,” katanya.
Untuk mensukseskan ini, Kementerian PUPR mengoptimalkan peran pengelola dana investasi pembiayaan pemerintah untuk program rumah subsidi. Peran pengelona dana program rumah subsidi ini diserahkan ke pusat pengelolaan dana pembiayaan perumahan (PPDPP).
PPDPP merupakan satuan kerja, yang bertangung jawab langsung ke Menteri PUPR melalui koordinasi dengan Dirjen Pembiayaan Perumahan.
Untuk menyalurkan FLPP tahun ini, pemerintah menggandeng 6 bank nasional dan 34 bank daerah. Enam bank umum penyalur FLPP tahun depan Bank Artha Graha, BRI, BNI, Mandiri, BTPN, dan Bank Mayora.
Tag
Berita Terkait
-
6 Perumahan Subsidi Murah di Depok, Harga Mulai 140 Jutaan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
KPR Rumah Minimal Punya Gaji Berapa? Simak Gambarannya di Sini
-
Perbedaan Rumah Subsidi dan Rumah Komersil, Ternyata Beda Banget
-
Baru Tersalurkan 47 Persen, Kuota Rumah Subsidi Masih Banyak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan