Suara.com - Untuk mengantisipasi liarnya kejahatan "Skimming", petugas gabungan dari Kepolisian Resor Kota Blitar dan tim teknologi informasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah melakukan patroli pengecekan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Polda Jatim melalui Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera mengusulkan adanya pengamanan teritegrasi. "Polda mengusulkan untuk pengamanan eksternal itu juga melibatkan semua pihak salah satunya adalah Polda Jatim. Ribuan CCTV yang ada di ATM di seluruh Jawa Timur ini kita koneksikan dan integrasikan di command center," jelas Barung Mangera, Senin (26/3/2018).
Nantinya, sistem ini akan diprogram sedemikian rupa. "Dengan adanya sistem ini, maka dana public akan terselamatkan," tambahnya.
Dengan terkoneksinya CCTV di comment centre dan jika ada kejadian, maka secepatnya pihak kepolisian atau Polsek terdekat akan segera mendatangi tempat kejadian "Comment centre yang kita miliki sudah terkoneksi dengan polres di seluruh Jatim. Jika nantinya CCTV telah terkoneksi dan ada kejadian, maka penanganannya akan cepat," pungkasnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sendiri, saat ini telah memperkuat sistem keamanan untuk mengantisipasi terjadinya kasus pencurian data di kartu debit (skimming).
Dikatakan Direktur Utama BRI Suprajarto, patroli dan pemasangan teknologi terbaru anti-skimming akan terus dilakukan.
Selain itu, kata Suprajarto, pihaknya juga telah mengaplikasikan perangkat lunak (software) untuk mengantisipasi transaksi-transaksi yang di luar kebiasaan atau anomali agar lebih efektif mencegah terjadinya "skimming".
Sebagaiman diketahui, rekening sejumlah nasabah BRI asal Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, berkurang secara misterius hingga 14 Maret 2018. Padahal, para pemilik rekening itu mengaku tak melakukan transaksi keuangan apapun.
Polisi akhirnya membekuk para pelaku skimming yang berjumlah lima orang yang terdiri dari tiga warga negara Rumania, seorang warga negara Hungaria, dan seorang warga negara Indonesia (WNI). Akibat kejadian ini, BRI memberi ganti rugi dengan total Rp145 juta terhadap 33 nasabah yang rekeningnya bobol.
Bukan hanya BRI saja yang disasar untuk menguras uang nasabah, Bank Mandiri pun menjadi target skimmer.(Achamad Ali)
Berita Terkait
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
BRI Tawarkan Bunga KPR 1,13% di Consumer Expo Bandar Lampung untuk Wujudkan Rumah Impian
-
3 Fakta Mobil Bank Bawa Uang Rp 4,6 Miliar Terbakar Habis
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025