Suara.com - Perseroan Terbatas Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat progres pembangunan kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) telah mencapai 35,20 persen.
"Progres pembangunan mencapai 35,20 persen," kata Direktur Operasi III Adhi Karya Pundjug Setya Brata di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (2/4/2018).
Pundjung menjelaskan, pada Mei 2018 pembayaran kedua sudah bisa didapatkan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku investor proyek tersebut.
Pembayaran tahap kedua itu senilai Rp1,5 triliun sesuai penilaian dari konsultan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Ada pun pembayaran tahap pertama sebesar Rp3,8 triliun telah dilakukan pada Januari 2018.
"Sekarang Rp1,5 triliun kira-kira untuk progres bulan Oktober-Desember 2017. Nanti ada Januari-Maret 2018. Setiap tiga bulan sekali kita dibayar," jelasnya.
Pundjung mengatakan pembebasan lahan untuk dipo diharapkan bisa rampung pada Juni 2018, sedangkan pembangunan konstruksi ditargetkan bisa mencapai 80 persen hingga akhir tahun ini.
Sebelumnya, proyek transportasi massal itu masih terhambat karena belum selesainya pembebasan lahan, terutama di lahan untuk dipo di Bekasi Timur.
Meski lahan seluas 5 hektare itu milik Adhi Karya, namun secara fisik lahan tersebut masih dikuasai masyarakat.
Ada pun terkait penetapan lokasi di ruas lahan di kawasan Setiabudi-Dukuh Atas tengah diupayakan agar bisa segera rampung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI terkait penetapan lokasi proyek di ruas lahan tersebut.
"Bulan ini kita kasih 'deadline' (tenggat waktu). Kita upayakan selesaikan penetapan lokasinya. Kita akan cari dasar hukum supaya (proyek) tetap jalan," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
-
Bukan Infrastruktur Besar, Daftar Proyek yang Dibangun di Era Pemerintahan Prabowo
-
WIKA Akui Lalai Bayar Surat Utang Triliunan, Nasib Investor di Ujung Tanduk?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Kepala BP BUMN
-
Daftar Emiten Saham yang Fokus pada Bisnis Pengelolaan Sampah
-
Pemerintah Sedang Negosiasi Restrukturisasi Utang Kereta Cepat dengan China
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Marak Kasus Keracunan: 77 Persen Masyarakat Dukung MBG Lanjut, Tapi Minta Kualitas Dijaga Ketat!
-
IHSG Sesi I: Energi dan Teknologi Terbang Tinggi, Keuangan dan Infrastruktur Masih Keok
-
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?
-
IHSG Terjun Bebas di Sesi Pertama! Apa yang Terjadi?
-
ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina