Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini, Senin (16/4/2018), mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 hingga posisi bulan Maret. Termasuk asumsi makro yang telah ditetapkan dalam APBN 2018.
Dalam laporannya tersebut, ada beberapa poin asumsi makro yang meleset dari target. Pertama adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Untuk asumsi makro ekonomi posisi hingga akhir Maret, nilai tukar rupiah mencapai Rp13.573 per dolar AS. Ini memang lebih tinggi dari asumsi sebesar Rp13.400," kata Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
Selain itu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) mencapai 63 dolar AS per barel. Sementara diasumsi ICP sebesar 48 dolar AS per barel.
"Untuk lifting minyak realisasinya 715 ribu barel per hari, asumsinya 800 ribu barel per hari. Sementara gas realisasinya 1.136 BOEPD, di bawah asumsi 1.200 BOEPD," ujarnya.
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi realisasinya hingga Maret 2018 adalah 5,2 persen dari asumsinya sebesar 5,4 persen.
Sedangkan untuk inflasi, asumsi makronya adalah 3,5 persen. Sedangkan realisasinya sampai 31 Maret 2018 adalah 3,45 persen.
"Kita harus terus waspada karena ada beberapa perkembangan harga komoditas yang meningkat," tutur Ani.
Tag
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Dana SAL Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting