Suara.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon” atau “Bank”) Jumat, (20/4/2018) di Jakarta, mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal I tahun 2018.
Laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon kuartal I 2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp1 triliun. Sedangkan secara kuartalan, laba bersih tumbuh 61 persen dari Rp648 miliar di kuartal IV tahun 2017.
Biaya Kredit (cost of credit) terus menunjukkan tren membaik atau turun sebesar 4 persen menjadi Rp798 miliar dibandingkan setahun sebelumnya. Bank Danamon juga melanjutkan pengelolaan biaya operasional yang disiplin, menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) pada tingkat 48 persen.
”Di awal tahun ini, kami membangun fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Bank Danamon terus meningkatkan layanan digital dan menjalin kemitraan strategis dengan institusi-institusi terkemuka guna menyediakan pengalaman yang lebih baik untuk nasabah," kata Satinder Ahluwalia, Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon.
Menurutnya, dalam tiga bulan terakhir, Bank Danamon telah meluncurkan layanan dompet digital (D-Wallet) dengan DOKU, kemitraan Kartu Kredit Korporat dengan Shell, solusi pembayaran nontunai dengan Railink, serta kemitraan financial supply chain dengan beberapa perusahaan multinasional. "Terkait kinerja, kuartal pertama tahun ini sudah menunjukkan tanda-tanda positif, seiring dengan kredit yang mulai tumbuh di beberapa segmen usaha, seperti segmen Consumer Mortgage, UKM dan pembiayaan kendaraan bermotor,” jelasnya.
Pertumbuhan kredit pada kuartal pertama 2018 mulai menunjukkan tren positif, sejalan dengan portofolio kredit Danamon yang terus bergeser menuju segmen non-mass market. Total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tumbuh 3 persen menjadi Rp130,2 triliun pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp126,4 triliun.
Kredit pada segmen UKM tumbuh 12 persen menjadi Rp29,3 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage atau KPR tumbuh 40 persen menjadi Rp6,6 triliun. Dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, pembiayaan total Adira Finance adalah sebesar Rp46 triliun atau tumbuh 5 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
"Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 17 persen untuk roda dua dan 30 persen untuk roda empat secara setahunan, didorong oleh industri otomotif yang sudah mulai pulih," katanya.
Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 6 persen menjadi Rp124,5 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.
Giro dan tabungan atau CASA naik 11 persen menjadi Rp50 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,3 persen dari 44,3 persen pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. Untuk Deposito tercatat menurun 4 persen menjadi Rp53,7 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya.
"Lebih lanjut, rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 93,5 persen," urainya.
Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,6 persen, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5 persen
Bank Danamon terus meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) Danamon tercatat pada 3,1 persen dibandingkan dengan 3,2 persen pada kuartal pertama tahun lalu. Biaya Kredit (cost of credit) juga menurun 4 persen menjadi Rp798 miliar. Rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) berada pada tingkat 2,5 persen atau membaik dibandingkan 2,7 persen pada setahun sebelumnya dan 3,1 persen pada kuartal sebelumnya.
Berita Terkait
-
BRI Raih Penghargaan Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Besar 2025
-
Kinerja Keuangan Kuat, BRI Raih Penghargaan dan Apresiasi di Sektor Pasar Modal
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
Ambisi Spin-off, Danamon Syariah Fokus Tambah Aset
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Lewat SCALA, Metranet Bantu Perusahaan Wujudkan Transformasi Strategis Hingga Tahap Implementasi
-
Menkeu Purbaya Klaim Ekonomi Global Mulai Pulih, Tapi Indonesia Perlu Waspada
-
Bahlil Tunggu Laporan Tim Investigasi Tentukan Nasib Evaluasi IMIP
-
Setelah Perusahaan Induk Pailit, Kini Dana Pensiun Sepatu Bata Resmi Dibubarkan OJK
-
Bahlil Wanti-wanti BPS: Saya Orang Timur Tidak Suka Manipulatif!
-
Karawang Makin Dilirik, Lippoland Genjot Penjualan di Dua Kawasan Hunian
-
Mentan Amran Pastikan Temuan Kasus Pupuk Tidak Ganggu Pertanaman Petani, Stok Pupuk Aman
-
Tingkatkan Kehidupan Warga Pesisir Toisapu, PNM Bangun Akses Air Bersih
-
IHSG Rontok di Sesi Pertama Perdagangan Selasa, Ini Pemicunya
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur