Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan proses restorasi Masjid At-Taqarrub di Kabupaten Pidie Jaya, Banda Aceh.
Bertepatan dengan Ramadan 1439 H, masjid yang sempat ambruk diterjang gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,5 skala richter pada 7 Desember 2016 ini kini sudah fungsional dan dapat digunakan masyarakat untuk menjalankan ibadah tarawih.
Menyerap anggaran sebesar Rp 30,9 Miliar, proses restorasi masjid yang dibangun di atas tanah seluas 4.635 meter persegi ini dimulai sejak September 2017 dan diagendakan sepenuhnya rampung pada Juli 2018.
"Secara konstruksi, (progres pembangunan) sudah 95,25 persen. Bangunan masjid telah rampung, tinggal menara dan lanskap di sekeliling masjid. Jika tidak ada halangan, pertengahan Juli rampung," ujar Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kamis (24/5/2018).
Restorasi Masjid At-Taqarrub merupakan salah satu rangkaian dari upaya rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana gempa bumi di empat kabupaten di Aceh, salah satunya adalah Pidie Jaya.
Pemerintah bergerak cepat dengan menginisiasikan paket rekonstruksi sarana dan prasarana yang terdiri dari 13 bangunan diantaranya seperti pembangunan Sekolah Dasar Permanen (100% rampung) STAI Al Azziziyah (85,05% rampung), pasar Ule Glee (91,75% rampung), dan RSUD Pidie Jaya (66,92% rampung).
Ditjen Cipta Karya dalam hal ini menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang bertindak sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai konsultan Design and Build.
Sri menambahkan, dengan telah direkonstruksinya sejumlah sarana dan prasarana di Pidie Jaya, diharapkan roda perekonomian, aktivitas peribadatan, dan belajar-mengajar di daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik di Indonesia ini akan dapat kembali bergulir.
"Apalagi bertepatan dengan bulan suci Ramadan, diharapkan masyarakat dapat beribadah dengan lebih khusyuk, tenang dan nyaman di masjid yang telah direstorasi ini," pungkas Sri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri